Kejari Sumenep Diragukan Tuntaskan BSPS, Publik Desak Kejagung Turun Tangan

Rabu, 23 April 2025 - 14:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ilustrasi (Kanan), Pengamat Kebijakan Publik Fauzi As (Kiri)

Foto. Ilustrasi (Kanan), Pengamat Kebijakan Publik Fauzi As (Kiri)

SUMENEP, nusainsider.com Dugaan penyelewengan dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Sumenep terus menuai sorotan tajam dari publik. Proses hukum kasus ini kini ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep.

Meski demikian, banyak pihak mulai meragukan komitmen Kejari Sumenep untuk mengusut tuntas dugaan korupsi yang mengorbankan ribuan warga miskin tersebut.Lembaga itu dinilai belum menunjukkan keseriusan menangani kasus besar.

banner 325x300

Pengamat kebijakan publik, Fauzi As, menyebut Kejari Sumenep tidak memiliki rekam jejak (track record) dalam menuntaskan kasus besar, apalagi yang melibatkan tokoh-tokoh politik berpengaruh di tingkat nasional.

“BSPS ini kan program dari APBN. Sampai sekarang belum pernah Kejaksaan Sumenep terbukti mampu mengusut tuntas kasus besar yang melibatkan anggota DPR RI,” kata Fauzi As saat dimintai tanggapan, Selasa (23/4/2025).

Sebagai informasi, program BSPS adalah inisiatif Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tujuannya untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memperbaiki rumah tidak layak huni.

Baca Juga :  Pagelaran Madura Culture Festival 2024 Dikomentari Pemuda Sumenep, Begini Responnya

Namun di lapangan, dugaan pemotongan dana, pengadaan bahan yang tak sesuai standar, hingga dugaan keterlibatan aktor politik membuat program ini dinilai telah menyimpang dari tujuannya.

Fauzi mencontohkan, sebelumnya Kejari Sumenep juga menghentikan penyelidikan kasus dugaan penggelapan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di sejumlah sekolah. Alasan penghentiannya pun dinilai tidak logis.

banner 325x300

“Waktu itu sudah ada alat bukti, bahkan ada yang sudah mengembalikan uang. Tapi penyelidikannya dihentikan dengan alasan tokoh kuncinya kabur. Padahal itu bisa diusut lebih lanjut,” jelasnya.

Atas dasar itu, Fauzi pesimistis Kejari Sumenep berani menuntaskan perkara BSPS, apalagi jika penyidikan sampai menyentuh nama besar seperti Said Abdullah, politisi senior yang disebut-sebut sebagai aspirator program BSPS di Sumenep.

“Yang menarik dari kasus BSPS ini adalah, ada kabar bahwa Kejaksaan tidak mungkin berani menyentuh Said Abdullah. Padahal ini menyangkut lembaga sekelas DPR RI,” tegasnya.

Fauzi menyatakan, dugaan pelanggaran dalam program BSPS sudah sangat jelas terlihat. Ia menilai, proses pengusutan tidak perlu berbelit jika hanya menyasar pelaku di level bawah seperti pendamping atau koordinator kabupaten (korkab).

“Kalau cuma ngusut pendamping atau korkab, itu nggak usah jaksa. Semua sudah jelas, mulai dari besaran potongan sampai harga bahan. Jadi jangan dibuat seolah-olah sulit,” katanya.

Namun sayangnya, lanjut Fauzi, keberanian Kejari Sumenep selama ini sangat diragukan jika berhadapan dengan elit politik. Hal itu menjadi salah satu penghambat utama pengungkapan kasus BSPS.

“Masalahnya itu, kejaksaan takut jika berhadapan dengan politikus. Padahal aspirator program ini berasal dari partai politik. Ini yang membuat proses hukum jadi mentok,” tambahnya.

Karena itu, Fauzi meminta agar penanganan kasus BSPS diambil alih oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) demi menjamin proses hukum berjalan objektif dan menyeluruh.

“Kalau Kejagung saya percaya. Tapi kalau Kejari Sumenep, belum ada bukti pernah ungkap kasus besar. Jadi saya minta kasus ini diambil alih oleh Kejagung,” pungkasnya.

Loading

Penulis : Mif

Berita Terkait

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional
Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa
KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat
Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti
Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep
BEM STKIP PGRI Sumenep Kritik Keras, Jangan Jadikan Polri Lembaga Superbodi
Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional
Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:13 WIB

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:12 WIB

Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:10 WIB

KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:27 WIB

Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:18 WIB

Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:57 WIB

Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:10 WIB

Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan

Jumat, 9 Mei 2025 - 13:10 WIB

Bakesbangpol Sumenep : Sisa Anggaran Pilkada 2024 Dikembalikan, KPU Sumenep Setor Rp1,6 Miliar ke Kas Daerah

Berita Terbaru