PAMEKASAN, nusainsider.com — Nama Khairul Umam, atau yang akrab disapa H. Her, semakin dikenal luas sebagai Sultan Madura, sosok pengusaha sukses asal Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang telah banyak berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani tembakau.
Pada Minggu (10/11/2025), media nusainsider.com memantau langsung kegiatan H. Her saat bersilaturahmi dengan para petani tembakau.

Kunjungan yang berlangsung sejak pukul 10.42 hingga 14.54 WIB itu memperlihatkan betapa dekatnya pengusaha ini dengan masyarakat akar rumput.
Di gudang penyimpanan tembakau, H. Her tampak meninjau langsung hasil panen petani. Ia tidak hanya melihat dari jauh, tetapi juga memegang dan mencium aroma tembakau untuk menilai kualitasnya.
“Saya ingin memastikan hasil jerih payah petani benar-benar dihargai,” ujarnya singkat kepada petani.
Suasana di lokasi tampak hangat. Sejumlah tamu dari kalangan petani dan masyarakat umum datang silih berganti untuk memperlihatkan hasil panen mereka.
Kehadiran H. Her seolah menjadi penyemangat tersendiri bagi para petani yang selama ini menggantungkan hidup dari komoditas tembakau Madura.
Pria kelahiran Pamekasan, 25 November 1981 ini memang dikenal sebagai figur pekerja keras yang memulai karier dari bawah. Dengan tekad dan kerja keras, ia berhasil membangun kerajaan bisnisnya melalui Bento Group Indonesia.
Perusahaan ini berkembang pesat dan pada Juni 2023, ia memperluas usahanya ke sektor kuliner dengan meluncurkan Bento Kopi, yang kini telah menjadi salah satu jaringan makanan dan minuman cepat saji terkemuka di Indonesia.
Namun, kesuksesan tidak membuatnya lupa pada asal-usul. H. Her dikenal luas karena sifat dermawannya. Sejak tahun 2020, ia menggagas program sosial besar berupa pembangunan 1.000 rumah untuk warga miskin di Madura. Hebatnya, program tersebut murni menggunakan dana pribadi, tanpa anggaran negara maupun proyek pemerintah.
Setiap rumah dibangun dengan biaya sekitar Rp 42 juta lebih, dikoordinasikan melalui lembaga sosial yang ia dirikan bernama Bawang Mas Centre (BMC). Program ini tidak mengenal syarat administratif rumit, melainkan semata-mata ditujukan untuk memastikan masyarakat Madura memiliki tempat tinggal yang layak.
“Saya hanya ingin tidak ada lagi orang Madura yang tinggal di rumah nyaris roboh,” tutur H. Her dalam salah satu wawancara sebelumnya.
Ketekunan dan kepeduliannya terhadap masyarakat membuahkan apresiasi dari berbagai kalangan. Pada 31 Oktober 2025, H. Her menerima penghargaan Outstanding Contribution to Transforming Lives Through Philanthropy and Grassroots Empowerment dari CNN Indonesia atas kiprahnya dalam mengubah kehidupan masyarakat melalui kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi.
Tak berhenti di situ, pada 5 November 2025, ia kembali dianugerahi Figur Akselerator Kemajuan 2025 kategori Penggerak Industri Tembakau Lokal dalam ajang detikJatim Awards 2025.
Penghargaan ini menjadi bukti nyata atas kontribusinya dalam menggerakkan sektor tembakau yang menjadi denyut ekonomi masyarakat Madura.
Di balik kesuksesan dan penghargaan itu, sikap rendah hati H. Her membuatnya semakin dihormati. Salah seorang pekerja di gudang tembakau yang ditemui nusainsider.com menuturkan bahwa sosok H. Her bukan hanya seorang pengusaha, tetapi juga penolong bagi banyak orang.
“Beliau sangat membantu ekonomi kami. Orangnya ramah, suka memberi rezeki lebih, dan tidak pernah membeda-bedakan. Kami sering terharu atas kebaikan beliau. Bagi kami, seperti malaikat hidup,” ungkap pekerja tersebut dengan mata berkaca-kaca.
Ia menambahkan, rutinitas kerja di gudang biasanya dimulai pukul 06.30 pagi dan berakhir pukul 16.00 sore.
“Meski sibuk, beliau sering menyempatkan datang dan menyapa kami langsung,” tambahnya.
Dengan jejak karier yang gemilang, jiwa sosial yang tinggi, dan komitmen terhadap kemajuan Madura, Khairul Umam alias H. Her layak disebut bukan sekadar pengusaha sukses, melainkan figur inspiratif yang menebar manfaat bagi sesama.
![]()
Penulis : Wafa

















