Owner Cap Tikus 1978 Apresiasi Kearifan Lokal yang Disajikan Tempat Wisata Tuur Maasering Tomohon

Sabtu, 27 Mei 2023 - 22:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TOMOHON, nusainsider.com Lokasi Wisata bernuansa alam perkebunan hanya anda bisa nikmati di Tuur Maasering. Pemandangan dan lokasi alam perkebunan yang alami dapat ditemui di tempat ini. Sabtu, 27 Mei 2023

Berbagai model bentuk kearifan lokal dapat ditemui di Tuur Maasering ini baik kulinernya, alam sekitar hingga minuman khas kearifan lokal minahasa yakni Cap Tikus dapat anda temui di tempat ini.

Bappeda Sumenep

Pengunjung yang masuk lokasi ini akan langsung bisa mencicipi minuman alkohol khas minahasa yakni Cap Tikus. Di lokasi ini pula para pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan minuman alkohol tradisional minahasa ini.

Diketahui di masyarakat minahasa pengolahan cap tikus sudah dikelola secara turun temurun dan hampir di semua daerah di minahasa akan dijumpai petani Cap Tikus. Hal itu pulalah hingga saat ini cap tikus sudah diproduksi dalam skala besar dan legal.

Baca Juga :  Tari Dhangglung Lumajang dan Jaran Bodhag Probolinggo Siap Meriahkan Madura Culture Festival #3

PT. Jobubu Jarum Minahasa Tbk yang merupakan produsen Cap Tikus 1978 yang legal melalui presiden komisaris Nicho Lieke dan Dirut Audy Lieke memberi apresiasi positif akan keberadaan Tuur Maasering yang mengangkat produk kearifan lokal.

Sementara Owner Tuur Maasering Jepol sangat mendukung keberadaan Cap Tikus 1978 yang legal dan berpita cukai ini.

“Kami mengolah dan memberikan edukasi tentang bagaimana cap tikus ini dihasilkan dan bersyukur kini telah ada cap tikus yang legal sehingga untuk ole ole dibawa ke daerah lain kita sudah ada produk kearifan lokal, “ujar Jeffry Polii.

Terkait lokasi wisata Tuur Maasering Jepol mengatakan bahwa ada 2 hal dia membangun lokasi ini yakni wisata berbasis masyarakat artinya masyarakat jadi mata rantai wisata terlibat langsung dengan ikut menyediakan berbagai kebutuhan dan isu yg diangkat yakni peningkatan ekonomi rakyat dan pelestarian lingkungan.

“Tuur maasering di gagas dan saya ingin mencoba apakah bisa berjalan antara kepentingan ekonomi dan keselamatan lingkungan, aren adalah benteng terakhir dimana pohon aren mampu menahan erosi dan menampung air dan harus kita buat bernilai, “tambah Jefri

Banyak tamu tamu berdatangan di lokasi ini mulai dari daerah sulut sendiri namun juga cukup banyak dari negara lain.

Baca Juga :  Bakesbangpol Sumenep Gelar Maulid Nabi, Santuni Anak Yatim dengan Penuh Haru

“Ternyata aren bisa menarik wisatawan makanya jangan di potong, hal ini kami angkat agar anak anak muda suatu saat tetap bangga dan tahu cara batifar, “tambah Jepol yang juga aktifis WALHI.

Pengunjung mancanegara dan bahkan staf khusus presiden jokowi dibuat terkesima dengan lokasi ini.

“Sangat tepat kini sudah ada produk legal yakni Cap Tikus 1978 sebagai ole ole dan kami bangga ada produk kearifan lokal asal Sulut dan kami disini sekedar menerangkan tidak bisa dibawa, “kata Jepol.

M. Faisol dan Novel Mewengkang dari PT. Jobubu Jarum Minahasa Tbk atau yang memproduksi minuman Cap Tikus 1978 yang berkunjung, diterima langsung owner Tuur Maasering pada hari Jumat (26/5/2023).

”Kami disambut baik kedepan kita akan jalin kerjasama untuk saling memperkenalkan produk kebanggaan orang Minahasa yakni Cap Tikus ini, “ucap M. Fasol Alogo Manager Area Sulawesi, Kalimantan Dan Maluku

Ada banyak kisah dari para pengunjung diantaranya dari prancis, belanda, jepang dan dari negara lainnya. Dengan tag line torang jaga alam, alam jaga torang, ini merupakan ungkapan yang sangat baik.

Loading

Berita Terkait

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan
Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau
Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi
Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025
Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional
Beladiri Polri Jadi Ujian Wajib, 78 Personel Sumenep Bersaing Menuju Pangkat Baru
KEK: “Khofifah Entah Kemana, Kapolda Enggan Kelihatan”.
Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura
banner 325x300

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 08:17 WIB

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan

Kamis, 13 November 2025 - 19:36 WIB

Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau

Kamis, 13 November 2025 - 17:38 WIB

Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi

Kamis, 13 November 2025 - 16:48 WIB

Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional

Rabu, 12 November 2025 - 23:26 WIB

KEK: “Khofifah Entah Kemana, Kapolda Enggan Kelihatan”.

Rabu, 12 November 2025 - 19:59 WIB

Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura

Rabu, 12 November 2025 - 06:12 WIB

Suara dari Pulau Gelap: Warga Saebus Menanti Terang Keadilan Energi

Berita Terbaru