SUMENEP, nusainsider.com — Pantai Lombang kembali menunjukkan pesonanya. Sabtu, 5 April 2025, ribuan pengunjung dari berbagai penjuru Madura memadati kawasan wisata unggulan ini sejak pukul 14.27 WIB hingga 17.02 WIB.
Gelombang wisatawan terus berdatangan, terlihat dari padatnya lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan yang memasuki kawasan pantai Lombang yang berlokasi di Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Destinasi yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sumenep ini semakin menarik dengan tersedianya berbagai jenis transportasi laut dan darat, semua ditawarkan dengan harga terjangkau untuk seluruh kalangan.

Mulai dari perahu layar, dokar, jaran kencak, hingga ATV mini dan mobil jeep pantai, semuanya turut memperkuat daya tarik wisata yang satu ini. Pengunjung pun dimanjakan dengan berbagai wahana unik lainnya.
Tak hanya itu, hadir pula odong-odong untuk anak-anak serta berbagai fasilitas yang menyemarakkan suasana libur panjang menjelang Lebaran ketupatan. Suasana pun terasa semarak dan penuh keceriaan.
Wirdan (22), seorang pemuda lokal, mengungkapkan kekagumannya terhadap perkembangan fasilitas dan konsep wisata Pantai Lombang tahun ini yang dinilainya jauh lebih memukau dari tahun-tahun sebelumnya.

“Alhamdulillah, dengan fasilitas yang lengkap dan harga yang ramah di kantong, ini memberikan kesan positif bagi pengunjung dari luar Sumenep hingga wisatawan mancanegara,” ujarnya kepada nusainsider.com.

Ia menambahkan, perubahan signifikan ini tak lepas dari kerja sama apik antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, dan pengelola wisata yang terus berinovasi memajukan potensi lokal.
Wirdan berharap kolaborasi ini dapat terus dijaga agar Pantai Lombang benar-benar menjadi destinasi unggulan, sesuai dengan harapan masyarakat dan visi pemerintah daerah.
Namun, ia juga mengingatkan pentingnya komitmen bersama untuk menjaga reputasi wisata ini dari potensi tindakan merugikan seperti manipulasi harga tiket, tarif parkir, dan transportasi lokal hingga harga jual makanan dan minuman.
“Jangan sampai ada oknum yang bermain harga. Ini bisa merusak citra wisata Lombang dan merugikan UMKM lokal yang seharusnya tumbuh bersama wisata ini,” harapnya.

Wirdan juga menyoroti peran pemuda lokal yang dinilai sangat vital dalam menyemarakkan suasana wisata, terutama dalam momen Ketupatan yang rutin digelar setiap tahun menjelang libur panjang.
Menurutnya, banyak pemuda rela mengorbankan waktu, tenaga, bahkan dana pribadi demi turut serta membangun suasana meriah. Mereka bahkan mendirikan kemah dan menyewa sound system bernilai puluhan juta rupiah.
“Bayangkan, mereka menyumbangkan kreativitas dan semangat hanya untuk membangun atmosfer positif. Pemkab jangan sampai tutup mata,” tegasnya.
Ia menyarankan agar Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Sumenep mengambil langkah konkret dalam mengapresiasi kontribusi para pemuda lokal ini.
“Misalnya, menjadikan kemah pemuda sebagai lomba tenda kreatif atau penghargaan khusus bagi pemuda yang paling aktif dalam menyukseskan kegiatan wisata,” imbuh Wirdan.
Langkah tersebut, menurutnya, tak hanya menjadi bentuk penghargaan, tetapi juga dapat memantik semangat generasi muda untuk terus terlibat aktif dalam pembangunan sektor pariwisata.
Wirdan menegaskan bahwa tanpa peran serta pemuda lokal, Pantai Lombang akan terasa hampa dan kehilangan ciri khasnya, yang bisa berdampak pada turunnya kunjungan dan pendapatan asli daerah (PAD).

“Harus diakui, kemeriahan wisata bukan hanya dari infrastruktur, tapi juga dari partisipasi masyarakat. Dan pemuda punya peran besar di situ,” katanya menutup wawancara.
Pantai Lombang saat ini tengah memasuki momentum emas sebagai destinasi unggulan. Dengan pengelolaan yang baik, kolaborasi yang kuat, serta perhatian terhadap pelaku lokal, potensi besar siap digarap maksimal.
Pemerintah pun diharapkan tanggap, tak hanya dalam hal fasilitas, tapi juga dalam membangun kultur wisata berbasis partisipasi masyarakat agar Pantai Lombang tetap berdaya saing di tengah ketatnya persaingan destinasi wisata.
Penulis : Mif
Editor : Ali