SUMENEP, nusainsider.com — Aula Universitas Bahaudin Mudhary (Uniba) Madura diselimuti suasana haru dan penuh keberkahan. Tangis bahagia pecah saat puluhan santri dari SDT2Q Insan Permata diwisuda sebagai penghafal Al-Qur’an, dalam Haflatut Takharruj Angkatan II bertema “Aziz Bil Qur’an” – Mulia bersama Al-Qur’an.
Acara yang digelar oleh Yayasan Birrul Walidain ini menjadi saksi tumbuhnya generasi penjaga Kalamullah. Seluruh siswa yang diwisuda telah menghafal minimal 10 juz. Namun yang paling menggugah hati adalah keberhasilan satu siswa yang telah khatam 30 Juz Al-Qur’an, serta seorang siswa kelas 1 yang telah menghafal 15 juz—di usia yang masih sangat belia.

“Anak-anak ini belum mengenal dunia, tapi sudah memeluk firman-Nya. Sementara kita yang dewasa, kadang lupa kepada-Nya,” ucap seorang wali murid dengan mata berkaca-kaca, Sabtu, 21 Juni 2025.
Hadir pula ulama dan hafidz internasional, Syekh Anas Jabir, yang memberikan motivasi kepada para siswa untuk menjaga hafalan seumur hidup dan menjadi penerang bagi sekitarnya.
Dalam tausiyahnya, ia menekankan pentingnya menjaga niat dan adab dalam perjalanan menghafal Al-Qur’an.
Ketua Yayasan Birrul Walidain menegaskan bahwa wisuda ini bukan sekadar seremoni kelulusan, melainkan pengukuhan ruhiyah: para santri kini telah memikul amanah suci dalam dada mereka.
Penghargaan “Tahniah Sahabat Al-Qur’an” pun diberikan kepada siswa berprestasi yang menunjukkan adab, semangat, dan konsistensi dalam hafalan.
Yang membedakan haflah kali ini adalah proses uji publik hafalan, dilakukan langsung di hadapan wali murid dan tamu undangan. Ini menjadi bentuk pertanggungjawaban spiritual sekaligus akademik yang menekankan kejujuran dan kesungguhan.
Momentum ini juga menandai usia ke-7 SDT2Q Insan Permata sejak berdiri tahun 2018. Di usia yang masih muda, sekolah ini telah mencetak generasi Qur’ani—cerdas secara intelektual dan kokoh secara ruhani.
Lewat wisuda ini, SDT2Q kembali mengukuhkan visinya: mencetak satu juta hafidz Al-Qur’an di Indonesia. Sebuah ikhtiar untuk meninggalkan warisan terbaik bagi negeri yang merindukan keberkahan.
Di akhir acara, para orang tua berdiri sambil memeluk anak-anak mereka. Tangis haru mewarnai peluk bahagia. Mereka tahu, anak-anak mereka kini bukan hanya siswa, tapi telah menjadi penjaga wahyu Ilahi.
Penulis : Wafa