SUMENEP, nusainsider.com — Tahun 2023 ini, SDN Dapenda I Kecamatan Batang Batang Kabupaten Sumenep melaksanakan Kurikulum Merdeka mandiri –Mandiri Berubah, Kamis 22 Juni 2023.
Salah satu kegiatannya adalah Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Tema yang diangkat adalah Kearifan Lokal dan Dimensi yang dipilih adalah Beriman serta Bertaqwa Kepada Tuhan Yang maha Esa, Berakhlak Mulia dan Bergotong-Royong Dengan elemen Berakhlak Kepada Alam dan Kolaborasi, “Ungkapnya Subaidi, Guru Kelas IV SDN Dapenda kecamatan batang di akun facebook resmi Disdik Sumenep, Kamis 22/6/2023.
Pada kegiatan proyek ini, kegiatan yang dipilih adalah membuat cangkang ketupat (red. Orong Madura) dan hiasan untuk kegiatan-kegiatan adat dari janur kuning.

Dua kerajinan ini sangat kental dengan masyarakat Batang-Batang, namun murid SDN Dapenda I banyak yang tidak bisa membuatnya. Disamping itu, banyak pelajaran yang dapat dipetik dari filosofi janur kuning, atau pohon kelapa pada umumnya, “Jelasnya.
Semisal bagaimana menghargai alam sebagai ciptaan Tuhan yang maha esa serta nilai-nilai kebersamaan dan gotong-royong yang memberikan kebermanfaatan bagi kehidupan manusia.
Untuk pembuatan cangkang ketupat, kami meminta bantuan Nenek Tija sebagai narasumber sebab beliau Tiap hari membuat lontong kalau tidak ketupat sebagai salah satu bahan utama rujak yang dijualnya.
Beliau sangat ahli dalam membuat cangkang ketupat karena hampir setiap hari, utamanya pada hari-hari besar selalu membuat ketupat, “Ceritanya.
Sementara itu, Agus Dwi Saputra menyampaikan bahwa, pelaksanaan IKM di Kabupaten Sumenep di tahun ajaran 2022/2023 masih memakai beberapa opsi.

“Kalau yang sudah memakai IKM bagi sekolah penggerak,” kata Kadisdik sumenep dilansir Suarabangsa.com 25/7/2022.
Penerapan IKM ini telah tertuang dalam Permendikbud tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran, pasca Pandemi Covid-19.
Jadi, satuan pendidikan masih diberi kesempatan mau ikut mandiri belajar. maksudnya sekolah bisa memakai kurikulum yang lama seperti K13 atau yang disempurnakan, dengan isian kurikulum Merdeka, “imbuhnya.
Sedangkan Opsi yang kedua yaitu, kurikulum berubah dengan penerapan kurikulum Merdeka yang menggunakan perangkat ajar yang telah disediakan di Platform merdeka mengajar.
“Kalau yang sudah mandiri berbagi sepenuhnya memakai kurikulum Merdeka,” terang Agus
Disebutkan oleh Agus, di kabupaten Sumenep tingkat SD ada 53 sekolah penggerak sedangkan, untuk tingkat SMP sebanyak 23 sekolah.
“Sekolah penggerak, nantinya akan jadi pioner bagi sekolah yang lain, bisa dijadikan tutor, narasumber, dengan begitu sekolah yang belum menjadi sekolah penggerak mengadakan workshop yang narasumbernya teman temannya sendiri,” ucapnya.
Kadis visioner tersebut menjelaskan bahwa kurikulum Merdeka mempunyai tujuan mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Kurikulum Merdeka dalam rangka pengembangan siswa dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila yang terdiri dari, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak, kreatifitas, gotong royong, kebhennekaan global,bernalar kritis dan kemandirian.
“Intinya memberikan penguatan proyek profil Pancasila, dengan memberikan kegiatan terhadap siswa,” pungkasnya.