SUMENEP, nusainsider.com — Festival Culinary 2025 yang menjadi bagian dari Agenda Event Sumenep 2025 berlangsung meriah di malam penutupan Festival Desa Wisata Madura 2025.
Kegiatan ini menjadi panggung istimewa bagi promosi kuliner lokal yang kaya rasa dan budaya.

Salah satu instansi yang turut ambil bagian adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep. Mereka menyajikan ragam kuliner menggugah selera seperti Bir Pletok, Soto Betawi, serta makanan khas lokal Kocor Madura yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Menariknya, keterlibatan Bappeda tidak hanya dari sisi kelembagaan, tetapi juga ditopang langsung oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bappeda Sumenep, Asih Wulandari Arif Firmanto, yang bersama para pegawai terlibat aktif dalam persiapan dan penyajian menu yang disuguhkan kepada pengunjung.
Dalam kesempatan tersebut, Asih Wulandari menegaskan pentingnya peran industri kuliner dalam pembangunan ekonomi daerah.
“Sektor kuliner bukan hanya soal kebutuhan dasar, tetapi juga merupakan ladang usaha yang menjanjikan bagi masyarakat Sumenep. Maka sudah semestinya kita promosikan dan lindungi,” tegasnya kepada media ini, Sabtu 21 Juni 2025.
Menurutnya, promosi kuliner lokal seperti yang dilakukan melalui Festival Culinary 2025 ini sangat penting untuk memperkenalkan keunikan masakan khas Sumenep ke tingkat nasional bahkan internasional.
Selain memperkuat identitas budaya daerah, hal ini juga mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang makanan.
Tak hanya itu, efek domino dari geliat industri kuliner juga menyentuh sektor pertanian. Sebab, sebagian besar bahan masakan berasal dari hasil pertanian lokal yang otomatis membuka peluang dan meningkatkan pendapatan petani.
Melalui upaya-upaya seperti ini, Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap dapat terus mendorong perputaran ekonomi lokal yang berkelanjutan, memberdayakan masyarakat, dan menjaga warisan budaya kuliner tetap hidup serta dikenal luas.
Penulis : Wafa