SUMENEP, nusainsider.com — Berbagai cara dilakukan pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur untuk menekan angka kemiskinan di wilayahnya. Salah satunya, dengan memperbanyak program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) untuk meningkatkan derajat keluarga menuju sejahtera di Kota Sumekar itu.
Tak tangung-tanggung, tahun ini pemerintah menganggarkan Rp 2,5 miliar melalui APBD Sumenep untuk 128 unit RTLH yang akan menyasar sejumlah pelosok yang ada di sejumlah kecamatan. Sasarannya, mayoritas masyarakat yang berada pada kemiskinan ekstrem. Sementara di tahun 2023 lalu, juga terdapat bantuan RTLH sebanyak 214 unit.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, bersama Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) Kabupaten setempat melakukan peninjauan pembangunan RTLH ke rumah Ibu Hamidah di Dusun Lengkong Timur, Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Minggu (11/8/2024).
Turut mendampingi dalam peninjauan tersebut, Kepala Desa (Kades) Bragung, Hj. Latifah, Sekretaris Desa (Sekdes), Sejumlah Perangkat Desa setempat.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menjelaskan, bantuan RTLH merupakan bagian dari keinginan pemerintah agar masyarakat tidak tinggal di rumah yang tidak layak. Sehingga, bisa menikmati rumah yang layak. Biasanya itu terjadi kepada warga masyarakat yang kurang mampu.
”Makanya, bantuan untuk RTLH tahun ini akan kami maksimalkan Guna menekan angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep, ” ujarnya kepada media nusainsider.com, Ahad 11 Agustus 2024.
Keberadaan bantuan tersebut, menurut orang nomor wahid di kabupaten sumenep diharapkan ikut mendorong menekan angka kemiskinan di Kabupaten ujung Timur Pulau Madura itu. Sehingga, angka kemiskinan setiap tahunnya akan terus menurun.
”Apapun akan kami lakukan untuk bisa menekan angka kemiskinan. Ini ikhtiar kami sebagai pemerintah,” imbuhnya.
Upaya-upaya guna menekan angka kemiskinan terus dilakukan oleh pemerintah daerah, salah satunya dengan menyalurkan bantuan sosial seperti RTLH, KIS, dan bantuan sosial lainnya.
Sehingga, Pihaknya berharap bantuan yang ia salurkan dapat memberi manfaat dan dapat meningkatkan kesejahteraan warga kurang mampu.
“Saya juga berharap, bantuan ini akan terus berlanjut ke depannya, sehingga dapat membantu masyarakat kurang mampu,” Tutupnya.
Sementara itu, Kepala Disperkimhub Sumenep, Drs Yayak Nurwahyudi menyampaikan bahwa Guna mewujudkan program yang di atensi Bapak Bupati Fauzi, pihaknya menyiapkan program RTLH untuk mengurangi rumah yang tidak layak huni di Kota Keris.
“Rumah tidak layak ini memang identik kepada orang yang tidak mampu, yang Salahsatu indikatornya rumah itu memang cukup memperihatinkan dari sisi bangunan, ” kata Kepala Disperkimhub Sumenep, Drs Yayak Nurwahyudi melalui Akun Whatsappnya kepada media nusainsider.com
Untuk itu, di APBD tahun 2024 ini kita siapkan program RTLH untuk pembangunan baik perbaikan atau rehab rumah tidak layak huni sebab hal itu sudah menjadi atensi Bapak Bupati.
Selain Program RTLH, ditahun 2024 ini juga ada program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) dari kementerian PUPR, ” ungkapnya.
Lebih lanjut, Yayak Sapaan Akrabnya juga mengatakan, dalam merealisasikan program RTLH tersebut, pihaknya menyiapkan strategi khusus, yakni dengan melakukan pendataan dan verifikasi rumah tak layak huni di Kabupaten Sumenep melalui Camat dan Kepala Desa.
“Berdasarkan hasil pendataan yang kami terima dari Kepala Desa melalui Camat ada sekitar 5.000 rumah tidak layak huni di Kabupaten Sumenep, ” terangnya.
Penulis : Dre