SUMENEP, nusainsider.com —- Kekeringan yang melanda berbagai wilayah kecamatan daratan dan kepulauan Sumenep per-november ini semakin bertambah. Salahsatunya di kepulauan Sapudi kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Sumenep, Wahyu kurniawan pribadi menyampaikan bahwa Pemkab Sumenep dalam hal ini BPBD hari ini, Rabu 8 November 2023 sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial P3A berkaitan dengan rencana pinjam pakai mobil tangki milik dinas Sosial.
“InsyaAllah hari Sabtu, mobil tangki akan menuju pulau sepudi untuk kegiatan distribusi air bersih pada desa terdampak kekeringan, terhitung selama 5 hari dan semua pembiayaan Full dari BPBD Kabupaten Sumenep”, Imbuhnya saat dikonfirmasi media nusainsider.com melalui akun whatsappnya, Rabu 8 November 2023 siang.
Data BPBD Sumenep per-juli hingga November ini beberapa desa terdampak kekeringan baik daratan maupun kepulauan pada siaga darurat dengan penetapan SK Bupati Sumenep Nomor 188/189/KEP/435.013/2023 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Sumenep Tahun 2023 Tanggal 15 Juni 2023, terdapat 18 Kecamatan dengan total 52 Desa.
Sementara pada tanggap darurat, dengan penetapan Keputusan Bupati Sumenep Nomor 188/351/KEP/435.013/2023 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Sumenep Tahun 2023, terdapat 19 Kecamatan dengan total 59 Desa, “Jelasnya.
Sejak juli hingga November ini, BPBD sumenep sudah melakukan pendistribusian Air bersih ke desa dan kecamatan wilayah daratan, diantaranya Desa Totosan, Nyabakan Timur dan Desa Kolpo Kecamatan Batang-batang serta Desa Gedang-gedang Kecamatan Batuputih.
Kemudian di Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding, Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng dan dua desa masing-masing Desa Sentol Daja dan Sentol Laok di Kecamatan Pragaan.
“BPBD Kabupaten Sumenep akan selalu mendukung air bersih agar masyarakat bisa tetap mengonsumsi air bersih dengan baik,” tandasnya
Kadis Progresif, Wahyu sapaan akrabnya memaparkan bahwa untuk fase siaga darurat :
- Untuk Desa Kering Langka penanggulangan bencana kekeringan dibantu oleh BPBD Provinsi Jawa Timur. Telah terdistribusi sebanyak 113 Tangki air bersih;
- Untuk Desa Kering Kritis penanggulangan bencana kekeringan dilakukan oleh BPBD Kabupaten Sumenep Telah terdistribusi sebanyak 240 tangki air bersih.
“Pada fase Tanggap darurat (saat ini berlangsung), kami akan mengirimkan sebanyak 568 baik darataan dan kepulauan (khusus sepudi), yang saat ini masih berlangsung dan akan berakhir pada tanggal 14 Desember 2023”, paparnya.
Ditambahkan, bencana kekeringan ini menjadi tanggungjawab bersama, untuk itu pihak-pihak yang selama ini bekerjasama dengan kami, PDAM, POLRES, KODIM, PMI, LAZIZNU, DINSOS, BRI tetap istiqomah bergerak dan mengabdi bersama untuk masyarakat.
Harapanya, BPBD akan selalu berupaya maksimal dalam melayani masyarakat, tidak hanya kekeringan. Saling support menjadi penting ditengah penanganan bencana kekeringan ini, segala daya dan upaya kami tetap persembahkan untuk pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Sumenep
Ia juga berharap masyarakat bisa bersabar dan berhemat terhadap pemakaian air bersih, karena diperkirakan kemarau tahun ini masih cukup lama. Informasi dari BMKG, pertengahan bulan Desember diperkirakan curah hujan di Sumenep masih rendah, “Tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas sosial pemberdayaan anak dan perlindungan sosial (Dinsos P3A) kabupaten sumenep menjelaskan bahwa Saat ini kabupaten sumenep sudah masuk tanggap bencana kekeringan.
Dimana BPBD sebagai penanggung jawabnya, dan Dinsos P3A akan membantu BPBD dalam rangka menanggulangi kekeringan yang terjadi di beberapa desa di kabupaten sumenep dengan terlebih dahulu akan berkoordinasi dengan BPBD, “Imbuhnya Achmad Dzulkarnaen melalui akun whatsappnya kepada media nusainsider.com
Hasil koordinasi dengan pihak BPBD, tim BPBD akan mengirimkan mobil tanki air milik Dinsos P3A ke kecamatan gayam sambil menunggu jadwal keberangkatan kapal.
Semoga langkah dan ikhtiar bersama ini mampu memenuhi segala keluh kesah masyarakat ditengah kekeringan dampak El-nino, “Tutupnya.