SUMENEP, nusainsider.com — Aktivis aliansi pemuda Reformasi melawan (ALARM) bersama Komisi IV (Empat) Dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Sumenep akan mengkawal dugaan kelalaian dan lemahnya pelayanan Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Batang-batang yang kembali membuat Pasien asal Desa legung timur meninggal dunia dengan tidak wajar.
Diketahui, meninggalnya Pasien akibat kelalaian pelayanan yang dilakukan perawat dan Dokter dipuskesmas Batang-batang kepada pasien hingga menyebabkan meninggal dunia merupakan Malpraktek pelayanan kesehatan.
Andriyadi, Aktivis Aliansi pemuda Reformasi melawan (ALARM) menyayangkan adanya kelalaian pelayanan yang diberikan Puskesmas Batang-batang kepada pasien hingga mengakibatkan meninggal dunia.

Hal tersebut bukan hanya terjadi kali ini di Puskesmas Batang-batang, tetapi sebelum-sebelumnya juga terjadi hal yang sama. Sehingga, marwah kesehatan di Timur daya dan Sumenep secara umum di kotori oknum yang tidak kompeten dan profesional, “kata Aktivis ALARM kepada media nusainsider.com, Senin 24 Juni 2024.
Pihaknya meminta Dinas terkait mengevaluasi kembali Kepala Puskesmas Batang-batang dan seluruh sektor pegawai Puskesmas setempat dengan segera sebelum ada tumbal lain yang dipersembahkan.
Ketidakbecusan pelayanan kesehatan di Puskesmas Batang-batang tersebut sudah kesekian kalinya terjadi dan pihaknya akan menunggu i’tikad baik dinas mengevaluasi dan kembali memindahkan atau memberhentikan pegawai yang tidak kompeten, “Kecamnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD kabupaten Sumenep meminta puskesmas Batang-batang lebih bekerja secara profesional dan meningkatkan Pelayanan kepada pasien di puskesmas setempat.
Karena hal yang terjadi kali ini bukan pertama kali, akan tetapi sebelumnya juga pernah kita panggil untuk di evaluasi terkait meninggalnya Bayi tahun lalu.
Hal-hal yang sudah kami lakukan, kasus pertama bayi meninggal itu sudah menjadi atensi di ruang komisi, “Kata Akis Jasuli saat dikonfirmasi media nusainsider.com via telpon WhatsAppnya, Senin 24 Juni 2024.
Akis sapaan akrabnya mengaku, memang kami tidak berharap hal yang sama terjadi kembali. Oleh sebabnya sangat penting untuk mempertimbangkan semua tenaga kesehatan (Nakes) yang ada di lingkungan puskesmas Batang-batang itu untuk di evaluasi kinerjanya sehingga bisa dilakukan perubahan pola.

Nakes yang tidak bekerja secara maksimal dan profesional harus dilakukan pemindahan ke tempat lain. Karena tidak boleh hal ini dijadikan Uji coba, tapi harus maksimal melakukan pelayanan kesehatan masyarakat dan tidak boleh terjadi hal-hal yang demikian, “Pungkasnya.
Pemerintah tidak boleh sungkan dalam menegur Nakes yang melakukan Malpraktek di Puskesmas Batang-batang.
Lakukan evaluasi yang komprehensif jangan parsial, artinya dari mulai kapus sampai semua nakes yang ada didalam harus dievaluasi semua. Karena kejadian ini tidak terjadi dalam waktu lama, hanya rentan waktu tidak sampai 1 tahun.
“Pindah tahun tapi tidak sampai satu tahun, kejadian dugaan malpraktik yang menyebabkan pasien meninggal dunia di Puskesmas Batang-batang kembali terjadi, “Imbuhnya.
Politisi nasdem melanjutkan, Kemarin kita kan sudah betul-betul melakukan evaluasi secara terintegrasi dari segala sektor yang ada. Cuman hasil kebijakan yang diambil pemerintah utamanya dari Dinkes itu, beberapa oknum yang bersangkutan yang dipindahkan.
Artinya harus ada evaluasi yang tidak parsial. Coba lakukan evaluasi yang terintegrasi dari kapus dan jajaran yang ada disana.
Karena hal-hal begini mencerminkan betapa buruknya pelayanan yang diberikan Puskesmas Batang-batang”, Tutupnya.
Penulis : Mif