Aktivis ALARM Desak Bupati Sumenep Bubarkan DPKS: Pengawasan Pendidikan Dinilai Gagal

Jumat, 23 Mei 2025 - 15:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Pelantikan DPKS Sumenep

Foto. Pelantikan DPKS Sumenep

SUMENEP, nusainsider.com Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) secara tegas mendesak Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, untuk membubarkan Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS).

Desakan tersebut muncul akibat lemahnya pengawasan DPKS terhadap lembaga pendidikan nonformal, khususnya PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat).

banner 325x300

Sorotan utama tertuju pada PKBM Putra Bangsa di Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan. Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik), lembaga tersebut mencatatkan memiliki 10 ruang kelas, 1 ruang guru, dan 174 siswa.

Namun, ALARM menemukan bahwa proses belajar justru menumpang di Yayasan Ar-Ruhama’, dan angka peserta didik diduga fiktif atau dimanipulasi.

“Faktanya, mereka hanya menumpang dan tidak memiliki sarana seperti yang terdata. Ini sudah termasuk manipulasi,” ungkap Syaiful Bahri, Ketua ALARM kepada sejumlah media, Jumat 23 Mei 2025.

Syaiful menilai, DPKS gagal menjalankan peran pengawasan dan pembinaan. Keberadaannya justru dianggap hanya menghabiskan anggaran tanpa kontribusi berarti bagi perbaikan mutu pendidikan.

Baca Juga :  Stafsus Menang RI Tekankan Guru Agama Islam harus Adaptif di Era Digital

Ia menambahkan, lemahnya kontrol terhadap lembaga pendidikan kesetaraan seperti PKBM sangat merugikan masyarakat.

“PKBM itu penting, tapi kalau tidak diawasi dengan benar, bisa jadi ladang penyimpangan dana,” katanya.

Situasi ini diperparah oleh terbatasnya anggaran dari pusat akibat kebijakan penghematan pemerintah. Dengan keterbatasan APBD, efisiensi dan pengawasan harus jadi prioritas.

ALARM mendesak agar Bupati Sumenep segera mengevaluasi kinerja DPKS secara menyeluruh. Jika tidak menunjukkan hasil, pembubaran dianggap sebagai langkah logis.

“DPKS seharusnya bukan simbol struktural. Jika tidak mampu bertindak, lebih baik dibubarkan saja,” tegas Syaiful.

Selain itu, ALARM juga meminta investigasi menyeluruh terhadap seluruh PKBM di Sumenep. Banyak lembaga serupa diduga hanya mengejar bantuan dana tanpa menjalankan fungsi pendidikan dengan baik.

Baca Juga :  Tiga Perusahaan Milik HT Disorot! Aktivis ALARM Warning Bea Cukai dan Bupati Sumenep Bertindak

ALARM berencana mengirim surat resmi ke Dinas Pendidikan dan DPRD Sumenep, serta membuka kanal aduan masyarakat untuk melaporkan dugaan penyimpangan di dunia pendidikan.

“Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Jika pembenahan tidak dimulai sekarang, generasi mendatang akan menjadi korban dari sistem yang gagal,” pungkasnya.

Loading

Penulis : Mif

Berita Terkait

AKP Ninit Gaungkan Budaya Tertib Lalu Lintas di Tengah Layanan Samsat
Bikin Merinding! Suara Emas dan Semangat Lokal Fest Radhiesta 2025 Menggelegar
Panggung Megah, Musik Membara! Fest Radiesta 2025 Bangkitkan Sumenep
Aparat Siaga Penuh! Fest Radhiesta Dapat Pengamanan Ketat di Area GOR A Yani
Tiga Perusahaan Milik HT Disorot! Aktivis ALARM Warning Bea Cukai dan Bupati Sumenep Bertindak
Dokter Spesialis untuk Kangean: Bupati Sumenep Lanjutkan Program Sekolah Kedokteran
Ayo Daftar! Pendidikan Unggul dan Berkarakter di Yayasan Ar-Rahman Sumenep
Runtuh! DPRD Sumenep Ultimatum Kejati Jatim, Kasus BSPS Potensi Berkepanjangan
banner 325x300

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 13:47 WIB

AKP Ninit Gaungkan Budaya Tertib Lalu Lintas di Tengah Layanan Samsat

Jumat, 18 Juli 2025 - 22:58 WIB

Bikin Merinding! Suara Emas dan Semangat Lokal Fest Radhiesta 2025 Menggelegar

Jumat, 18 Juli 2025 - 21:05 WIB

Panggung Megah, Musik Membara! Fest Radiesta 2025 Bangkitkan Sumenep

Jumat, 18 Juli 2025 - 19:27 WIB

Aparat Siaga Penuh! Fest Radhiesta Dapat Pengamanan Ketat di Area GOR A Yani

Jumat, 18 Juli 2025 - 12:18 WIB

Tiga Perusahaan Milik HT Disorot! Aktivis ALARM Warning Bea Cukai dan Bupati Sumenep Bertindak

Kamis, 17 Juli 2025 - 23:27 WIB

Ayo Daftar! Pendidikan Unggul dan Berkarakter di Yayasan Ar-Rahman Sumenep

Kamis, 17 Juli 2025 - 22:51 WIB

Runtuh! DPRD Sumenep Ultimatum Kejati Jatim, Kasus BSPS Potensi Berkepanjangan

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:36 WIB

Jawaban Untuk Hambali: Antara TikTok, TikTokan, dan TikTokers

Berita Terbaru