SUMENEP, nusainsider.com — Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Sumenep, Drs. Achmad Dzulkarnain mengajak seluruh siswa/pelajar untuk mewaspadai dampak pengaruh digitalisasi di era milenial.
Hal tersebut disampaikan Kadinsos P3A Sumenep saat membuka acara branding sekolah dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA) yang diselenggarakan media limadetik.com di Aula Dinsos P3A setempat.
Menurutnya, diera digitalisasi saat ini, para anak mudah khususnya anak yang masih berada di bangku sekolah, harus mampu menjadi agen perubahan, yang memberikan sumbangsih hal yang positif bagi para generasi.
“Kalau anak anak kita saat ini tidak bisa menfilter derasnya arus digitalisasi yang kian maju, maka dampaknya akan menggerogoti moral generasi yang akan datang” katanya, di hadapan para siswa/i SMA yang hadir diacara branding sekolah dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA), Selasa (21/2/2023).
Izoel menjelaskan, persoalan moral adalah persoalan yang sangat serius, sehingga dibutuhkan kerjasama semua elemen, sehingga, segala persoalan yang berkaitan dengan masa depan anak bangsa bisa terarah pada hal yang positif.
“Degradasi moral harus menjadi atensi kita semua, tidak hanya menjadi beban dan tanggung jawab para pemangku kekuasaan atau pemerintah. Tapi semua masyarakat punya hak yang sama untuk ikut terlibat mengantisapasinya” terangnya.
Sementara itu, Rusly, Plt Kasi SMA/PK-PLK yang mewakili Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdin) Wilayah Kabupaten Sumenep dalam pemaparannya berkaitan branding sekolah meminta agar setiap sekolah terus melakukan inovasi dan mendorong sekolah untuk senantiasa berbenah menghadapi era digitalisasi.
“Banyak sekolah yang sudah baik atau bagus, baik dalam penerapan kurikulumnya maupun lainnya, namun belum tentu terkenal, tentu persoalan ini karena belum dilakukannya branding dengan di sekolah itu sendiri” katanya.
Ia juga meminta, agar guru penggerak di setiap sekolah bisa dimaksimalkan, sehingga kerja sekolah akan semakin memberikan kesan yang baik terhadap masyarakat.
“Pentingnya disini branding sekolah, masyarakat akan lebih mudah mengetahui dan mengenali apa saja yang ada di sekolah itu sendiri. Kemudian, di sekolah juga bagaimana kita memberikan kasih sayang terhadap anak didik, dan ini merupakan program sekolah ramah anak” ungkapnya.
Rusly juga menyinggung pemanfaatan media sosial bagi seluruh siswa, menurutnya, penggunaan media sosial yang tanpa didasari pemikiran positif, maka dampaknya akan sangat berbahaya, yang bisa berujung pada pidana.
“Maka sangat penting sekali kehadiran guru memberikan pembinaan agar siswa tidak lepas kontrol dalam dunia maya atau bersosial media” tukasnya.
Dalam acara tersebut, hadir juga sebagai narasumber, Kapolres Sumenep, AKBP Eko Edo Satya Kentriko, Ketua PWI Sumenep, M.Syamsul Arifin dan Kanit Piter Polres Sumenep, IPDA Roni