SUMENEP, nusainsider.com — Maraknya kasus Penyakit pada Sapi Akhir-akhir ini melanda kabupaten Ujung timur pulau Madura atau yang biasa di sebut kota keris menjadi Kekhawatiran para Peternak Sapi setempat.
Pasalnya, kemunculan penyakit yang menyerang ternak sapi dan sejenisnya ini langsung merebak di akhir tahun 2024 kemarin dan dilaporkan masih terjadi sampai Awal Tahun 2025 saat ini. Namun, Penyakit tersebut bukanlah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebagaimana yang di yakini Banyak Orang.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid mengatakan berdasarkan laporan yang diterima ada sekitar 150 ekor lebih sapi di sejumlah kecamatan terjangkit penyakit beberapa bulan Lalu Seperti Kecamatan Pasongsongan, Batuputih dan Rubaru.
“Kami mengimbau masyarakat segera melaporkan jika sapinya sakit ke petugas di masing-masing kecamatan agar bisa segera ditangani,” ujar Chainur Rasyid, Kepala. DKPP Sumenep kepada media nusainsider.com, Jumat (3/1/2025).
Menurut dia, pihaknya sudah sejak tertanggal 23 Desember 2024 lalu menyiagakan sebanyak 39 petugas siap 24 jam untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang sapinya terjangkit penyakit.
Sementara gejala penyakit yang menyerang sapi warga, yakni demam tinggi disertai kembung atau tympani yang disebabkan konsumsi rumput muda kaya akan gas, “Imbuhnya.
Penyakit yang menyerang sejumlah Sapi di kabupaten Sumenep ini bukanlah penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Melainkan Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau demam tiga hari sebagai penyakit yang menyerang sapi dan kerbau yang disebabkan oleh virus.
Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk dan serangga pengisap darah lainnya, seperti Cullicoides spp, Aedes Vigitax, Culex quinquefasciatus, Culex annulirostris, Anopheline, dan Culicine, “Jelasnya.
Inung sapaan akrabnya menjelaskan bahwa Rumput muda yang tidak dilayukan terlebih dahulu sebelum diberikan kepada sapi bisa menyebabkan kembung (Tympani).
Untuk itu, pihaknya mengingatkan warga agar melayukan rumput muda terlebih dahulu sebelum diberikan ke sapi untuk menghindari timbulnya kembung.
Inung sapaan akrabnya juga mengimbau warga agar selalu menjaga kebersihan kandang sapi dengan menyemprotkan disinfektan secara mandiri untuk mencegah penyebaran penyakit, “Terangnya.
Ditambahkan, pihaknya menginfokan kepada para Peternak sapi agar melakukan Penyemprotan Disenfektan dan Bantuan Cairan gratis tersebut bisa diambil di Dinas terkait.
Alhamdulillah melalui Penyemprotan tersebut, kemarin Laporan dari peternak di Desa Prancak ada 38 Sapi Sembuh, “Tambahnya
Penulis : Mif