SUMENEP, nusainsider.com — Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mencapai angka 99,73 persen pada 1 Februari 2025.
Program UHC ini pertama kali diluncurkan oleh Pemkab Sumenep pada tahun 2022, bertepatan dengan peringatan Hari Jadi ke-753 Sumenep dan prosesi Arya Wiraraja.
Kepala Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasah menjelaskan, masyarakat yang ingin mengikuti program ini perlu terdaftar sebagai peserta BPJS. Kata dia beruntungnya program Universal Health Coverage (UHC) di Sumenep telah berjalan, sehingga mayoritas masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan lebih mudah.

“Saat ini, cakupan UHC di Sumenep sudah mencapai sekitar 80–90%. Namun, masih ada masyarakat yang belum terdaftar. Mereka yang mampu diharapkan mendaftar secara mandiri, sementara yang kurang mampu bisa mengajukan bantuan pembiayaan dari daerah,” ujarnya.
Meski UHC memungkinkan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan di puskesmas secara otomatis saat sakit, program pemeriksaan kesehatan gratis tersebut berbeda. Menurutnya, peserta harus mendaftar terlebih dahulu, terutama bagi yang dalam kondisi sehat, agar bisa mendapatkan layanan deteksi dini penyakit.
Dinas Kesehatan juga mendorong masyarakat untuk mengunduh aplikasi Satu Sehat guna mempermudah akses layanan kesehatan.
Namun, bagi masyarakat yang masih awam, termasuk lansia yang mengalami kesulitan teknologi, tenaga kesehatan akan siap membantu proses pendaftaran dan penggunaan aplikasi.
“Kami sudah mengoordinasikan seluruh puskesmas untuk siap melayani masyarakat, baik dalam pemeriksaan kesehatan gratis maupun pendampingan dalam pendaftaran BPJS dan penggunaan aplikasi Satu Sehat,” tambahnya.
Dirinya menerangkan, PKG menargetkan tiga kelompok utama, yakni balita dengan pemeriksaan tumbuh kembang untuk memastikan anak-anak mendapatkan perawatan optimal.

Selanjutnya dewasa, dengan deteksi penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, kanker, serta fungsi jantung. Kemudian Lansia, yang berfokus pada pemeriksaan penyakit degeneratif, terutama yang berkaitan dengan jantung dan tekanan darah.
Saat ini, program tersebut sudah mulai berjalan dan akan terus dievaluasi agar pelaksanaannya optimal. Sosialisasi intensif juga dilakukan oleh setiap puskesmas, termasuk dengan melibatkan Kepala Desa untuk memperluas jangkauan edukasi kepada masyarakat.
Dinas Kesehatan menegaskan, pemeriksaan kesehatan gratis ini adalah langkah dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat Sumenep. Masyarakat yang memiliki kendala dalam pendaftaran atau akses layanan kesehatan dapat langsung menghubungi puskesmas setempat untuk mendapatkan pendampingan.
“Kami ingin memastikan tidak ada masyarakat yang terlewat dari layanan kesehatan. Deteksi dini itu penting agar penyakit bisa dicegah sebelum berkembang menjadi lebih serius,” tutup Ellya
Penulis : Mif