SUMENEP, nusainsider.com — Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) Kabupaten Sumenep menyampaikan ucapan selamat datang kepada Kapolres baru, AKBP Rivanda, S.I.K., yang kini memimpin kepolisian di kota berjuluk Kota Keris, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Kedatangan AKBP Rivanda disambut hangat oleh berbagai kalangan, termasuk ALARM, yang menaruh harapan besar agar kepemimpinan baru ini membawa perubahan signifikan dalam penegakan hukum di wilayah Sumenep yang dinilai stagnan.

Ketua ALARM Sumenep, Syaiful Bahri, menyampaikan langsung ucapan selamat datang kepada Kapolres baru. Ia juga menegaskan pentingnya ketegasan dalam menangani berbagai kasus lama yang belum tuntas.
“Selamat datang Komandan AKBP Rivanda, S.I.K. di kota yang penuh misteri dan kasus yang tak kunjung tuntas,” ujar Syaiful Bahri kepada media nusainsider.com, Selasa, 15 April 2025.
Pernyataan itu menggambarkan kegelisahan masyarakat sipil atas sejumlah kasus hukum yang dinilai lamban ditangani selama kepemimpinan Kapolres sebelumnya, AKBP Noveri Henri Santoso, S.H., S.I.K., M.M.
Menurut Syaiful, kepemimpinan lama dianggap belum menunjukkan ketegasan dalam menuntaskan berbagai kasus yang menjadi perhatian publik. Karena itu, ALARM menaruh harapan besar pada sosok AKBP Rivanda.
Beberapa kasus yang disorot ALARM antara lain dugaan pemerasan terhadap mucikari yang diduga dilakukan Ketua DPRD Sumenep, serta kasus dugaan ijazah palsu yang menyeret sejumlah tokoh politik.

Selain itu, mereka juga menyoroti perkara Pokok-pokok Pikiran (Pokir) DPRD Sumenep, yang menurut mereka masih menyisakan banyak tanda tanya terkait transparansi dan integritas penggunaan anggaran daerah.
Kasus-kasus tersebut dinilai tidak hanya mandek, tetapi juga berpotensi masuk angin jika tidak segera ditangani dengan serius dan profesional oleh pihak kepolisian di bawah kepemimpinan yang baru.
“Kami sangat berharap AKBP Rivanda benar-benar hadir sebagai pemimpin yang berani dan tegas dalam menegakkan hukum, bukan hanya simbol seremonial pergantian jabatan,” lanjut Syaiful dengan nada serius.
Ia menambahkan, masyarakat Sumenep sudah cukup lama menanti keadilan, terutama dalam kasus-kasus besar yang diduga melibatkan aktor penting di legislatif maupun eksekutif daerah.
ALARM sendiri menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam. Mereka siap terus mengawal proses hukum terhadap kasus-kasus tersebut hingga ada kejelasan yang transparan dan tuntas di mata publik.
“Kami tidak akan ragu melakukan aksi demonstrasi apabila tidak ada langkah nyata dan ketegasan dari Kapolres yang baru terhadap kasus-kasus yang kami soroti,” tegas Syaiful.
Menurutnya, kedatangan pemimpin baru di institusi kepolisian seharusnya menjadi momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk meninjau ulang penanganan kasus-kasus yang sempat terhenti atau lambat proses hukumnya.
Ia juga menyampaikan bahwa dukungan masyarakat sipil dan mahasiswa akan terus diperkuat demi mendorong aparat penegak hukum bertindak sesuai aturan dan mengedepankan kepentingan rakyat.
“Kami ingin memastikan bahwa hukum tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Semua harus diperlakukan sama di depan hukum, siapa pun itu,” tambahnya.
Lebih lanjut, ALARM meminta Kapolres AKBP Rivanda segera membentuk tim khusus atau satuan tugas yang fokus pada penyelesaian kasus-kasus strategis yang menjadi sorotan publik.
Mereka juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses penanganan kasus, agar publik bisa memantau dan ikut mengawasi perkembangan dari setiap perkara yang ada.
“Jangan sampai ada lagi istilah kasus ‘masuk kotak’ dan atau ‘Masuk angin’ Kami akan awasi setiap prosesnya, dan kami siap turun jalan bila diperlukan,” pungkas Syaiful.
AKBP Rivanda sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait langkah awalnya dalam memimpin Polres Sumenep. Namun, masyarakat berharap ia segera menanggapi aspirasi yang telah disuarakan.
Sebagai kota dengan sejarah panjang dan budaya kuat, Sumenep diharapkan tidak hanya dikenal sebagai Kota Keris, tetapi juga kota yang menjunjung tinggi keadilan dan supremasi hukum.
Penulis : Dre