Kepala Desa di Sumenep Bantah Terima Bantuan BSPS, Aktivis Minta Kejari Usut Tuntas

Jumat, 18 April 2025 - 20:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ilustrasi

Foto. Ilustrasi

SUMENEP, nusainsider.com Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang ramai dibicarakan di media lokal dan nasional kini menuai tanda tanya. Salah satu desa penerima disebut tidak tahu menahu soal bantuan tersebut.

Desa Saseel, Kecamatan Kepulauan Sapeken, Kabupaten Sumenep, disebut dalam data media RadarMadura.id beberapa bulan lalu sebagai salah satu penerima program BSPS tahun 2024, dengan kuota 60 unit rumah.

banner 325x300

Namun, data tersebut dibantah keras oleh Kepala Desa Saseel, Taufek, SE. Ia mengaku tidak tahu-menahu soal adanya program BSPS yang terealisasi di desanya pada tahun 2024 lalu.

“Saya heran juga, itu data dapat dari mana. Sedangkan Desa Saseel tidak mendapat bantuan BSPS sama sekali,” ujar Taufek saat dikonfirmasi media nusainsider.com pada Jumat, 18 April 2025 melalui akun WhatsApp.

Menurut Taufek, dirinya memang pernah mengusulkan nama-nama masyarakat penerima bantuan pada dua tahun lalu, namun hingga saat ini belum ada realisasi dari pemerintah pusat.

“Iya mas, saya memang mengusulkan pada tahun 2023, tapi tidak kunjung terealisasi sampai sekarang,” jelasnya dengan nada kecewa.

Terkait adanya isu pemanggilan Kepala Desa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep untuk dimintai keterangan, Taufek menegaskan dirinya belum pernah mendapat panggilan resmi.

“Sementara belum ada pemanggilan, mas,” ujarnya singkat.

Sementara itu, aktivis pemuda asal Desa Saseel, Miftahul Arifin, juga membenarkan bahwa tidak ada pembangunan rumah yang bersumber dari program BSPS di desanya.

banner 325x300
Baca Juga :  Di Rutan ; Andi Pangerang Menyesali Perbuatan Ancaman Pembunuhan Kepada Warga Muhammadiyah

Miftah, yang juga merupakan pengurus organisasi kepemudaan Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) Kabupaten Sumenep, mengaku tidak melihat adanya rumah baru yang dibangun dari dana BSPS.

“Iya, waktu saya pulang kampung sejak sebelum Ramadhan tahun ini hingga sekarang sudah balik ke kota, saya tidak menemukan bangunan hasil bantuan tersebut, mas,” katanya kepada nusainsider.com, Jumat 18 April 2025.

Ia mengkhawatirkan adanya proyek fiktif yang mencatut nama desa, sehingga menciptakan kesan telah terjadi penyimpangan dana program bantuan perumahan tersebut.

“Jangan sampai desa kami dijadikan tempat proyek fiktif. Selain menipu rakyat yang membutuhkan, itu juga menipu kami sebagai aktivis yang peduli terhadap keadilan sosial,” ujarnya dengan tegas.

Menurutnya, Kejari Sumenep harus serius menangani kasus ini dan tidak boleh membiarkan aktor utama proyek fiktif ini lolos dari jeratan hukum.

“Kejari Sumenep harus usut tuntas pelaku utama proyek ini. Jangan sampai ‘Lembek‘ apalagi ‘Masuk Angin‘, sebab ini sudah mencederai marwah perjuangan rakyat,” tegas Miftah.

Lebih lanjut, Miftah berharap agar kejaksaan tidak hanya menindak kasus ini di permukaan dengan melakukan pemanggilan kepala desa, tetapi benar-benar menelusuri siapa pihak yang mencantumkan data penerima fiktif tersebut.

“Penting bagi penegak hukum untuk mengungkap siapa yang bermain di balik data penerima yang tidak pernah ada itu. Kalau tidak ditindak, ini bisa jadi preseden buruk ke depan,” katanya.

Ia juga mendorong masyarakat dan kepala desa lainnya di wilayah Kepulauan Sapeken untuk terbuka dan tidak takut menyampaikan informasi jika memang terdapat kejanggalan.

“Jangan takut. Kalau memang merasa tidak menerima bantuan, sampaikan ke media dan ke aparat hukum. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga soal keadilan bagi rakyat miskin,” tambahnya.

Kasus ini menambah deretan laporan dugaan penyimpangan program bantuan sosial di Kabupaten Sumenep yang mencuat ke publik selama beberapa bulan terakhir.

Baca Juga :  Dukung Gus Muhaimin Sebagai Capres 2024 ; Warga NU Sumenep Gelar Halal Bihalal Serta Musra, Ini Hasilnya

Sebelumnya, sejumlah desa lain juga dikabarkan menerima bantuan BSPS dalam jumlah besar. Namun, implementasinya di lapangan tidak jelas dan sulit diverifikasi oleh masyarakat.

Program BSPS sendiri merupakan inisiatif pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR yang bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah layak huni.

Bantuan biasanya berupa dana stimulan untuk memperbaiki atau membangun rumah secara swadaya, dengan nominal 20Jt yang disalurkan ke rekening pengadaan barang (red. Toko terdaftar).

Baca Juga :  Langka! Momen Romantis Bupati Achmad Fauzi Bersama Istri Tercinta di Pelantikan DPRD Kabupaten Sumenep

Namun, jika data penerima tidak sesuai dengan kondisi lapangan, maka patut dicurigai adanya permainan data atau penyelewengan anggaran di balik proses distribusinya.

Dalam konteks ini, dugaan proyek fiktif menjadi sangat relevan untuk diselidiki oleh aparat penegak hukum, termasuk Kejaksaan dan juga aparat Kepolisian daerah.

Menurut ketua ALARM Sumenep, Syaiful Bahri, kasus semacam ini tidak boleh dianggap sepele karena menyangkut kredibilitas program sosial pemerintah.

“Kalau betul data penerima fiktif, maka ini adalah bentuk korupsi terstruktur yang menyasar dana rakyat miskin. Harus diusut sampai ke akar,” ujarnya dalam wawancara terpisah.

Ia menyarankan agar kejaksaan bekerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau kepolisian daerah untuk melakukan audit lapangan dan penelusuran dokumen.

“Audit investigatif penting untuk mengonfirmasi apakah benar ada bantuan yang dikucurkan, siapa penerimanya, dan apakah pembangunan rumah itu benar-benar ada,” katanya menutup.

Loading

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional
Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa
KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat
Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti
Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep
BEM STKIP PGRI Sumenep Kritik Keras, Jangan Jadikan Polri Lembaga Superbodi
Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional
Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:13 WIB

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:12 WIB

Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:10 WIB

KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:27 WIB

Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:18 WIB

Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:57 WIB

Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:10 WIB

Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan

Jumat, 9 Mei 2025 - 13:10 WIB

Bakesbangpol Sumenep : Sisa Anggaran Pilkada 2024 Dikembalikan, KPU Sumenep Setor Rp1,6 Miliar ke Kas Daerah

Berita Terbaru