SUMENEP, nusainsider.com — Wacana rotasi jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep kembali mencuat. Kali ini, posisi Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) menjadi sorotan utama.
Isu tersebut mencuat dalam pemberitaan http://Bangsapedia.com edisi 7 April 2025, yang menyebutkan bahwa rotasi jabatan di tubuh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah sangat diperlukan, khususnya untuk jabatan yang telah terlalu lama dijabat.

Salah satu posisi yang disebut-sebut adalah Kepala Disbudporapar, Mohammad Iksan. Ia dinilai telah terlalu lama menjabat dan perlu adanya penyegaran dalam kepemimpinan di dinas yang bertanggung jawab atas sektor budaya dan pariwisata.
Andriyadi, aktivis pemuda asal Sumenep yang kini menempuh pendidikan di Universitas Islam Malang (UNISMA), turut angkat bicara terkait isu tersebut. Ia menilai bahwa rotasi adalah langkah yang wajar dalam sistem birokrasi.
“Menurut saya, sudah waktunya Bupati Sumenep melakukan rotasi kepemimpinan di Disbudporapar. Ini penting untuk menjaga dinamika organisasi dan memberikan ruang inovasi baru,” ujar Andriyadi saat dihubungi nusainsider.com Sabtu 10 Mei 2025.
Meski demikian, Andriyadi tak menampik bahwa selama kepemimpinan Mohammad Iksan, banyak capaian positif yang telah ditorehkan, terutama dalam hal pelestarian budaya dan pengembangan sektor pariwisata.
“Pak Iksan punya rekam jejak yang baik. Banyak kesenian lokal yang terangkat dan destinasi wisata berkembang pesat di bawah kepemimpinannya,” Lanjutnya.
Event-event pariwisata yang diselenggarakan Disbudporapar Sumenep kerap berakhir sukses dan berdampak langsung terhadap peningkatan jumlah kunjungan wisata serta pendapatan asli daerah (PAD).

Dari tahun ke tahun, Disbudporapar menunjukkan geliat kontribusi nyata terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep. Target PAD yang ditetapkan selalu mampu dilampaui.
Dalam catatan nusainsider.com, lonjakan kunjungan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir cukup signifikan. Pada 2020, tercatat sebanyak 168.775 wisatawan nusantara (wisnus) dan 58 wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Sumenep.
Angka ini melonjak pada 2021 menjadi 248.158 wisnus, meski wisman hanya tercatat 21 orang. Sementara pada 2022, jumlah kunjungan kembali meningkat tajam menjadi 1.057.433 wisnus dan 21 wisman.
Tahun 2023 mencatatkan angka lebih fantastis. Wisnus yang berkunjung mencapai 1.388.922, sedangkan wisman sebanyak 444 orang. Peningkatan ini menunjukkan keseriusan Disbudporapar dalam membangun daya tarik wisata daerah.
Hingga Oktober 2024, jumlah kunjungan masih tetap tinggi dengan 1.025.822 wisnus dan 343 wisman. Dengan proyeksi tren yang terus meningkat, angka kunjungan diperkirakan terus tumbuh hingga akhir tahun 2025 mendatang.
Kinerja cemerlang itu disebut-sebut menjadi nilai tambah bagi Mohammad Iksan, yang dinilai pantas menempati posisi strategis lainnya di pemerintahan Kabupaten Sumenep.
“Beliau bukan hanya sukses di Disbudporapar, tapi juga punya rekam jejak panjang di birokrasi. Mulai dari Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pendidikan, hingga kini memimpin Disbudporapar,” ujar Andriyadi.
Dengan latar belakang tersebut, sejumlah pihak menilai bahwa Mohammad Iksan layak dipromosikan menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) menggantikan Ir Edy Rasyadi yang dikabarkan akan memasuki masa purnatugas pada Agustus 2025.
“Menurut saya, beliau sangat layak jadi Sekda. Pengalaman birokrasi lengkap, dan sudah terbukti mampu menjalankan program-program yang berdampak langsung ke masyarakat,” pungkas Andriyadi.
Terlepas dari isu rotasi, publik kini menanti langkah Bupati Sumenep dalam menentukan arah baru kepemimpinan di OPD, termasuk di sektor yang menyangkut budaya, pemuda, olahraga, dan pariwisata.
Rotasi bukan hanya soal mengganti posisi, melainkan juga membuka ruang bagi regenerasi dan penyegaran ide dalam pelayanan publik serta pengembangan potensi daerah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Sumenep terkait wacana rotasi tersebut, termasuk apakah benar Mohammad Iksan akan dimutasi atau dipromosikan.
Namun yang pasti, rekam jejak dan kontribusinya terhadap pembangunan pariwisata dan budaya di Sumenep sudah terekam dengan jelas. Masyarakat menanti keputusan yang bijak dari Bupati.
Penulis : Wafa