SUMENEP, nusainsider.com — Tim Monitoring pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan pertemuan dan rapat monitoring.
Tujuannya, untuk mengetahui pencapaian hasil pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak (RAD PPA).
Untuk diketahui, Tim Monitoring adalah tim yang telah diusulkan dan disepakati saat workshop penyusunan Panduan Monev pada 20 hingga 21 Pebruari 2024 lalu.
Di antaranya DP3AK, Dinkes, Diknas, Kemenag, Bappeda, PKK, LPA Jatim, Biro Kesra, LPKP Subcon USAID ERAT (Tata kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Kuat).
Arif Firmanto mengatakan, tim itu melakukan monitoring untuk memastikan setiap pihak terkait telah melaksanakan peran sesuai dengan tupoksinya, termasuk implementasinya mulai tingkat kabupaten hingga desa.
“Selain itu, kegiatannya untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung yang ditemukan di lapang, sehingga bisa mengetahui perkembangan capaian hasil pelaksanaan implementasi RAD PPA itu” kata kepala Bappeda Sumenep kepada media nusainsider.com usai monitoring dan FGD di Aula Kantor Bappeda Sumenep, Selasa (2/4/2024).
Pihaknya menjelaskan, monitoring dan evaluasi tersebut dilakukan sebagai dasar bersama untuk melakukan berbagai kegiatan secara sistematis, sinergis dan terukur.
Kemudian, kata Arif, menjadi dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi bersama.
Pihaknya berharap, adanya monitoring tersebut dapat memberikan umpan balik serta penilaian atas pelaksanaan RAD PPA yang telah ditetapkan dalam rangka peningkatan kinerja.
“Khususnya OPD yang menjadi leading sektor Pencegahan dan PPA,” tutupnya.
Penulis : Dre