SUMENEP, nusainsider.com — Proyek rehab atau revitalisasi terminal tipe A Arya Wiraraja Sumenep yang telah dimulai sekitar sebulan lalu, namun hal itu mendapat sorotan dari berbagai Aktivis dikota Keris.
Masalahnya, rehab terminal yang berlokasi di Kolor, Kecamatan Kota Sumenep itu oleh Andriyadi, Aktivis Aliansi pemuda Reformasi melawan (ALARM) dinilai tidak transparan.
Buktinya, menurut aktivis yang akrab dipanggil Andre itu, di papan informasi yang terpasang di sisi selatan lokasi tidak mencantumkan nominal anggaran.
Andre menjelaskan, papan informasi hanya mencantumkan sumber dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2024. Berapa nominalnya tidak tertulis, Harusnya sesuai Aturan, nominal anggaran tercantum di papan informasi.
“Harus terbuka ke publik mengenai jumlah anggarannya. Jika tertutup seperti ini, patut diduga ada maksud-maksud tertentu yang berpotensi akan terjadinya penyelewengan,” kata Andriyadi, Senin, 15 Juli 2024 usai melihat langsung ke lokasi proyek.
Sepintas, sambung dia, hal seperti itu persoalan sepele. Tentang jumlah anggaran yang tak tertulis itu. Publik kemudian bertanya-tanya kenapa tidak transparan. Kegiatan apapun yang sumber dananya dari negara, mestinya transparan mengenai nominal anggaran. Agar kontrol publik bisa jalan.
“Kami Investigasi lebih lanjut bersama Aliansi Pemuda Reformasi melawan dan akan mengawasi proyek rehab terminal Arya Wiraraja ini. Terutama terkait kualitas pekerjaan. Apakah sesuai RAB atau seperti apa nantinya hasil pekerjaan proyek yang diawali dengan tertutupnya soal nominal anggaran tersebut,” janjinya dengan nada serius saat berbincang dengan jurnalis nusainsider.com
Lebih lanjut, pihaknya berencana menyurati Kementerian Perhubungan terkait temuan awal di lapangan. Termasuk Aparat Penegak Hukum penting didorong pula, Agar proyek itu menjadi atensi. Namun, jika di kemudian hari ditemukan adanya korupsi, maka kami akan sampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kalau akhirnya ada permainan yang berdampak kepada jeleknya kualitas pekerjaan, kata Edi, harus diproses dan diusut tuntas.
Proyek itu program Balai Pengelola Transportasi Darat Kelas II Jatim dibawah naungan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI. Pelaksana PT Bahana Suprindo Kreasi dari Bogor, Jawa Barat.
Jenis pekerjaan antara lain pagar, taman, rambu-rambu, kawasan elektrikal dan mikanikal. Kemudian pos jaga, tempat genset, jalan dan saluran box culvert.
Informasi yang dihimpun media ini, anggaran proyek peningkatan terminal bus itu Rp26 miliar lebih. Pekerjaan tengah berlangsung. Lokasi proyek yang sekelilingnya tertutup seng setinggi dua meter lebih itu di dalamnya pekerja beraktivitas.
Sementara, Herman Wibowo Humas Direktorat Jendral Perhubungan Darat (Dirjen Hubdar) Kemenhub RI belum merespons konfirmasi nusainsider.com sampai berita ini ditulis.
Penulis : Dre