Nelayan Kecil Terancam, Koalisi Rakyat Kepulauan Geruduk Kementerian Perikanan

Kamis, 10 Oktober 2024 - 23:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, nusainsider.com Masyarakat Kepulauan Sumenep ikut terlibat dalam aksi demonstrasi di depan Kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia di Jakarta, Kamis, 10 Oktober 2024.

Demonstrasi tersebut sebagai bentuk kepedulian warga Pulau dan masyarakat pesisir gabungan dari 20 Provinsi di Indonesia. Mereka datang untuk menyampaikan kondisi terkini yang telah terjadi di daerahnya masing-masing.

Kedatangan warga kepulauan dan pesisir itu di fasilitasi oleh organisasi Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIRA).

banner 325x300

Salahsatu perwakilan masyarakat Pulau Masalembu, Sumenep, Jailani menegaskan bahwa pihaknya tidak berdaulat di tanahnya sendiri lantaran pemerintah lebih mementingkan para pemodal untuk mengeruk dan merusak kebaharian laut Indonesia.

Jailani menilai justru pemerintah dinilai mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan mandat konstitusi, utamanya tentang alat penangkapan ikan yang dapat merusak ekosistem laut.

Baca Juga :  Berhasil Berikan Ruang Kepada Pelaku Media, Achmad Fauzi Terima Penghargaan Sebagai Tokoh Kebebasan Pers

“Seperti di Pulau Masalembu, rakyat harus berjuang sendiri dalam mengusir atau menangkap kapal yang masuk perairan Masalembu dan melakukan eksploitasi sumber daya alam. Ini akibat tidak ada keseriusan pemerintah dalam melindungi rakyatnya, sehingga keberlangsungan nelayan kecil terancam hidupnya,” ujarnya saat audensi di Jakarta.

Bagi Jailaini, dengan adanya kebijakan pemerintah yang termaktub dalam Permen KP NO.18 TAHUN 2021 yang berubah menjadi Permen KP NO.36 TAHUN 2023 Tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan Dan Alat Bantu Penangkapan Ikan Di Zona Penangkapan Ikan Terukur Dan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia Di Perairan Darat.

Dalam peraturan tersebut alat tangkap cantrang yang merusak laut telah dihapus dan diganti dengan tarik berkantong yang keduanya tidak memiliki perbedaan.

Cantrang dan tarik kantong adalah alat yang sama, hal ini justru semakin membuat puluhan kapal cantrang tetap berkeliaran di perairan laut Masalembu.

“KKP merubah nama dari Cantrang menjadi Tarik Berkantong, ini jelas ingin mengelabuhi Rakyat kecil,” tegas Aktivis Kepulauan itu.

Menyikapi hal tersebut, Jailani menuntut terhadap pemerintah Indonesia untuk melindungi masyarakat nelayan kecil yang mengais hidupnya hanya dengan memancing.

banner 325x300
Baca Juga :  Polisi Amankan Pelaku Penodongan Sopir Ambulance yang Gunakan Airsoft Gun di Sumenep

Menurut dia, negara yang besar dengan banyaknya pulau ini seharusnya membuat pemangku kebijakan sadar bahkan tidak ada disparitas antara masyarakat kepulauan dan daratan.

“Bukan hanya berdaulat secara politik, sosial dan hukum, jangan sampai menghamba pada kepentingan oligarki yang serakah akan kepentingan pribadinya, kami masyarakat pulau juga bagian dari Indonesia,” imbuhnya.

Diakhir penutup wawancaranya, Aktivis yang getol menyuarakan kondisi laut kepulauan itu, meminta kepada pemerintah agar ada upaya kongkrit dan nyata dalam menyelesaikan persoalan di banyak wilayah kepulauan salah satunya di Masalembu.

“Karena kalau hanya dijawab secara normatif yang diterima, maka perlawanan masyarakat kepulauan akan terus bangkit tanpa lekang dengan apa pun,” pungkasnya.

Loading

Penulis : Mif

Berita Terkait

AGTX Team Never Die Sumenep Berbagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan
Demi Mudik Nyaman, Satlantas Sumenep Gelar Operasi Ketupat Semeru 2025
Kepala Puskesmas Dasuk, Hj. Titik Nurhayati, S.ST., M.Kes., Sampaikan Apresiasi di Hari Perawat Nasional Indonesia 2025
Kabar Baik! Pemkab Sumenep Alokasikan Rp134 Juta untuk Asuransi Nelayan
Dari Penjual Tisu hingga Pemimpin Daerah: Kisah Inspiratif Bupati Sumenep
Pentingnya KIA Untuk Anak: Dispendukcapil Sebut 96 Ribu Lebih Anak di Sumenep Belum Terdata
Puskesmas Batang-Batang Apresiasi Perawat di Hari Perawat Nasional 2025
Kolaborasi Kebaikan! SMSI Sumenep dan Ar-Raudah Komputer Tebar Takjil di Empat Titik
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 17:33 WIB

AGTX Team Never Die Sumenep Berbagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan

Senin, 17 Maret 2025 - 16:52 WIB

Demi Mudik Nyaman, Satlantas Sumenep Gelar Operasi Ketupat Semeru 2025

Senin, 17 Maret 2025 - 11:07 WIB

Kepala Puskesmas Dasuk, Hj. Titik Nurhayati, S.ST., M.Kes., Sampaikan Apresiasi di Hari Perawat Nasional Indonesia 2025

Senin, 17 Maret 2025 - 10:45 WIB

Kabar Baik! Pemkab Sumenep Alokasikan Rp134 Juta untuk Asuransi Nelayan

Senin, 17 Maret 2025 - 10:25 WIB

Dari Penjual Tisu hingga Pemimpin Daerah: Kisah Inspiratif Bupati Sumenep

Senin, 17 Maret 2025 - 09:13 WIB

Puskesmas Batang-Batang Apresiasi Perawat di Hari Perawat Nasional 2025

Minggu, 16 Maret 2025 - 17:40 WIB

Kolaborasi Kebaikan! SMSI Sumenep dan Ar-Raudah Komputer Tebar Takjil di Empat Titik

Minggu, 16 Maret 2025 - 17:39 WIB

PMII STITA Gelar Reuni Akbar dan Buka Puasa: Perkuat Silaturahmi, Sinergi, dan Arah Gerakan

Berita Terbaru