SUMENEP, nusainsider.com — Gerakan Mahasiswa Ekstra Parlemen (Gempar) Kirimkan karangan Bunga Apresiasi kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sumenep yang dinilai berhasil menutup Lokalisasi di Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep Madura Jawa timur, Rabu 18 September 2024.
Razia lokalisasi yang dilakukan Ketua DPRD Sumenep sementara H. Zainal Arifin bersama Satpol PP beberapa pekan lalu cukup menggemparkan. Tindakan tersebut mendapat pro-kontra di kalangan Aktivis dan Masyarakat Sumenep.
Namun Disisi lain, kami sebagai Mahasiswa sangat menyambut baik dan mendukung penuh tindakan semacam itu. Sebab, Sumenep merupakan kabupaten yang dikenal dengan kaum santri dan kiai, “kata, Hulil Amsari, Kordinator Aksi saat dikonfirmasi media nusainsider.com usai meletakkan Karangan Bunga di depanUl Gedung DPRD Kabupaten Sumenep, Rabu (18/9).

Akan Tetapi, yang kami kurang setuju adalah cara yang dilakukan Ketua DPRD Sumenep, H Zainal itu yang mencerminkan kalau beliau bukan sosok perwakilan rakyat yang seharusnya mempunyai cara berfikir dan bertindak terukur.
Karena niat baik itu tidak cukup apabila tindakannya tidak mengedepankan kemanusiaan. Artinya, dengan mempertontonkan wajah para PSK, itu terkesan mengeksploitasi kaum perempuan,”Katanya.
Terlepas dari itu semua, kami ingin menagih H. Zainal Arifin dan Satpol PP bukan hanya merazia lokalisasi di salah satu desa di Kecamatan Ambunten, akan tetapi juga tempat-tempat lain yang saat ini marak dijadikan tempat Jual-beli kenyamanan.
Kalau Berani, Pak dewan jangan tebang Pilih lah, Harus dipukul rata semuanya. Apalagi, di Sumenep itu disinyalir banyak hotel dijadikan tempat esek-esek. Semestinya itu juga dirazia.
Sebab, kabar yang berhembus ada dua hotel yang PSKnya memang sewa di hotel tersebut. Artinya, hotel itu hanya gedok semata, “Imbuhnya.
Untuk itu, kami atas nama Gerakan Pemuda Ekstra Parlemen (GEMPAR) meminta :

- Ketua DPRD Sumenep sementara tidak tebang pilih razia tempat prostitusi sesuai janjinya
- Segera razia hotel-hotel yang diduga jadi tempat prostitusi, terutama dua hotel di kota Sumenep yang selama ini jadi buah bibir masyarakat
- DPRD Sumenep harus mendorong program pemberdayaan bagi perempuan tunasusila
- Meminta maaf atas sikap yang diduga merendahkan kaum perempuan tunasusila saat razia di Ambunten.
Hingg berita ini dinaikkan, Whatsapp Pewarta belum direspon meskipun terlihat Akun Ketua DPRD Sumenep aktif sejak kemarin malam 20.36 Wib Hingga Berita ini dinaikkan.
Penulis : Dre