nusainsider.com — Menjelang Pemilihan kepala Daerah (pilkada) 2024 di Sumenep, marwah Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali diciderai akibat meloloskan Panitia penyelenggara pemilu (PPS) yang berasal dari salahsatu Partai.
Hal tersebut viral diberbagai media online di sumenep, salahsatunya Media jatim yang berjudul, Terkuak! KPU Sumenep Lantik Bendahara PAC PKB Dasuk Jadi Anggota PPS.

Perjalanan demokrasi di Sumenep mulai dirusak oleh KPU sejak diselenggarakannya Pemilu 2024 bulan lalu dan dimasa perjalanan 5 (Lima) komisioner dikelembagaan tersebut.
Jika netralitas KPU sudah seperti itu sejak awal hingga sekarang dengan dibeberkannya adanya transaksi jual beli jabatan dalam meloloskan Panitia penyelenggara, maka jelas tidak ada perbedaan dengan Pasar anom.
“Jika di pasar anom masyarakat transaksi untuk kebutuhan pokok Rumah tangga, maka di KPU Masyarakat transaksi untuk kebutuhan Jabatan”.
Dengan adanya polemik yang terjadi di KPU Sumenep sejak tahun politik 2024 ini, KPU Provinsi hingga pusat harus memberikan atensi semua komisioner agar tidak dipakai kembali dimasa-masa berikutnya.
Kekuasaan seperti ini menjadi persoalan ketika KPU selalu membajak dan membonsai demokrasi, khususnya untuk daerah dengan kemiskinan tertinggi ketiga di Jawa Timur.

Tentunya, akan ada risiko-risiko yang akan dihadapi perpolitikan di sumenep jika benar bahwa KPU melakukan Transaksi jabatan dalam pelolosan Penyelenggara pemilu.
Sayangnya, belum ada tanda bahwa fase kemunduran demokrasi ini akan segera berakhir. Bukan tidak mungkin performa demokrasi di Sumenep akan terus memburuk dalam tahun-tahun mendatang.
Perusakan demokrasi yang dilakukan pihak tertentu itu bukan atas dasar ketidaktahuan, melainkan karena kesengajaan. Hal itu harusnya mendapat hukuman yang setimpal. Bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
Melalui tulisan sederhana ini, masyarakat tidak tinggal diam dan masa bodoh terhadap polemik yang terjadi di KPU. Sejak Pemilu 2024 kemarin yang digelar 14 Februari, ada banyak fakta mengejutkan dari Penyelenggara yang mengaku melakukan kecurangan akibat intruksi dari atasannya.
_Sekian terimakasih, tulisan ini murni atas dasar kegelisahan demokrasi yang terjadi di Sumenep dan Bobroknya sistem pemilu dan Perdagangan Jabatan di KPU Sumenep_ Ach Toifur Ali Wafa (Penulis)
Penulis : Toifur Ali Wafa