SUMENEP, nusainsider.com — Pasangan Calon (Paslon) Nomor urut 2 Achmad Fauzi Wongsojudo – Kiai Imam Hasyim (FAHAM) Tanggapi Pertanyaan Paslon Nomor urut 1 Kiai Ali fikri dan Kiai Unais Ali hisyam (FINAL) terkait Masalah Rumput laut yang dinilai tidak diperhatikan.
Diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi besar terhadap hasil laut, salah satunya rumput laut.
Rumput laut menjadi komoditas hasil laut penting karena selain manfaatnya yang beragam, juga bisa meningkatkan devisa negara dari kegiatan ekspor yang terus meningkat setiap tahunnya.
Achmad Fauzi dalam tanggapannya menyampaikan bahwa Rumput laut jenis Eucheuma Cottonii merupakan Jenis Rumput laut yang ada di ujung Timur pulau Madura sebagai penghasil Rumput laut terbesar di Jawa Timur, dan itu ada di kabupaten Sumenep.
Luas potensi Budidaya Rumput laut di Kabupaten Sumenep kurang lebih 243.254 hektar, dengan luas eksisting 59.424 hektare, dan jumlah petani rumput laut 4.093 orang.
“Sedangkan produksi budidaya 686.657,08 ton dan nilai produksi budidaya Rp 3.433.285.405,” Jelasnya.
Dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, daerah penghasil rumput laut di Jawa Timur antara lain Sumenep, Situbondo, Banyuwangi, Sidoarjo, dan penghasil terbesarnya adalah Kabupaten Sumenep.
Kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Madura ini memiliki potensi laut bagus yang membuat banyak pulau dan area laut sekitarnya menjadi penghasil rumput laut terbaik nomor satu se-Jawa Timur dan terbaik nomor dua se-Indonesia setelah Maluku, “Pungkasnya.
Achmad Fauzi menyampaikan Hal tersebut bukan karangan Dirinya dalam Debat Pamungkas ini, Karena Hal ini juga pernah diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Isa Anshori saat menghadiri Eksplorasi Rumput Sumenep di Kecamatan Saronggi.
Dia menyebut rumput laut Sumenep memiliki kualitas terbaik se-Jawa Timur dan terbaik kedua nasional.
Karena kualitas terbaiknya tersebut, rumput laut di Sumenep tidak hanya menjadi primadona pasar dalam negeri, namun sudah berhasil menembus pasar internasional, “Tutupnya.
Penulis : Wafa