SUMENEP, nusainsider.com — Harga ikan laut di sejumlah pasar di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, meroket tajam akibat cuaca buruk yang melanda kawasan tersebut.
Gelombang tinggi dan angin kencang membuat sebagian besar nelayan memilih tidak melaut demi keselamatan, seperti terlihat di Desa Legung Timur dan Dapenda kecamatan Batang-batang.
Pantauan di Laut pesisir Kecamatan Batang-batang menunjukkan puluhan Perahu nelayan bersandar tanpa aktivitas. Bahkan juga ada yang di larikan ke Pelabuhan Bintaro desa Longos kecamatan Gapura akibat Ombak yang besar.
Dari total Puluhan perahu yang ada di Laut pesisir tersebut, 7 (Tujuh) perahu memberanikan diri melaut dengan Hasil tangkapan yang sangat minim. Sementara perahu lainnya berlabuh di Pelabuhan Bintaro. Sisanya di Derek ke Daratan, Kondisi ini menyebabkan kelangkaan pasokan ikan segar di pasaran.
Hairiyah, seorang warga yang datang sejak pagi sambil jalan-jalan santai di pesisir Pantai Legung itu mengaku kesulitan mendapatkan ikan.
“Biasanya saya membeli cumi-cumi seharga Rp40 ribu per-kilogram, tapi sekarang harganya naik menjadi Rp70 ribu bahkan Rp100 ribu per-kilogram. Jumlah ikannya juga sangat sedikit,” katanya kepada media ini. Minggu (05/01/2025)
Tidak hanya konsumen, pelaku usaha kecil di sektor perikanan juga terdampak. Kurangnya pasokan membuat mereka harus menaikkan harga jual untuk menutupi biaya operasional. Namun, kondisi ini justru membuat daya beli masyarakat menurun.
Sementara Faisal, seorang nelayan asal Desa Legung Timur, menyatakan bahwa keselamatan menjadi prioritas utama.
“Gelombang tinggi dan angin kencang seperti ini terlalu berbahaya. Kami memilih tidak melaut daripada mengambil risiko,” katanya.
Situasi ini diperparah dengan tingginya permintaan ikan segar di awal tahun. Banyak warga yang berharap cuaca segera membaik agar pasokan ikan kembali normal dan harga stabil.
Tapi, InsyaAllah pekan depan, pasokan Ikan akan kembali Normal mengingat saat ini sudah memasuki minggu Pertama di Awal Tahun 2025″, Tambahnya.
Penulis : Zay