SUMENEP, nusainsider.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat peringati Hari Tani ke-64 tahun melalui Temu dan Bazar Tani di Pendopo Agung Keraton setempat. Senin, 2 September 2024.
Acara tersebut diharapkan mampu menjadi ajang promosi produk pertanian lokal dari berbagai kecamatan di Sumenep, namun sejumlah tantangan masih menghambat pengembangan pasar lokal.
Para petani diharapkan menggerakkan petani milenial dalam rangka menciptakan kreativitas dan produktivitas sektor pertanian, karena mempunyai kontribusi yang sangat signifikan terhadap peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumenep.

“Kami ingin pembangunan sektor pertanian harus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan mengakomodir perkembangan teknologi,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo pada Temu Tani dan Bazar Tani 2024, di Pendopo Agung Keraton, Senin (02/09/2024).
Karena itulah, petani terus berupaya meningkatkan produksi hasil pertanian dengan mendukung pemerintah daerah, melalui berbagai bantuan sarana dan prasarana pertanian guna menunjang usaha budidaya di bidang pertanian.
“Potensi wilayah lahan pertanian Kabupaten Sumenep seluas 131.308 hektar, dengan luas lahan pertanian sawah 27.283 hektar serta luas lahan pertanian bukan sawah 104.025 hektar,” terang Bupati.
Kabupaten Sumenep memiliki komoditas unggulan yang memiliki potensi terus berkembang di masyarakat, di antaranya padi, jagung, kacang hijau, cabai, bawang merah, tembakau, cabe jamu, kelapa, sapi, kambing dan domba.
Para petani diharapkan terus berupaya menggerakkan petani milenial dalam rangka meningkatkan hasil produksi pertanian dan mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian.
“Selain itu, para kelompok tani membangun kerja sama dan sinergi dengan semua pihak untuk mencapai program bidang pertanian, karena pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, tanpa dukungan dari semua elemen termasuk peran pemuda dalam pertanian,” tandas Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep mengatakan, bazar tani diadakan sebagai media ajang promosi komuditas produk pertanian unggulan lokal, supaya semakin terkenal di masyarakat, sehingga pemasarannya bertambah luas.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan komoditas pertanian dari seluruh wilayah di Kabupaten Sumenep yang memiliki kualifikasi untuk bersaing di pasar global.
“Mudah-mudahan dengan acara ini semakin memotivasi para petani untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya, sehingga bisa mencapai kemandirian pangan di Kabupaten Sumenep,” kata Chainur Rasyid disela-sela Sambutannya, Senin 2 September 2024.
Secara geografis Kabupaten Sumenep memiliki 27 Kecamatan yang mana dengan luas tersebut tentunya kekayaan alam dan pertanian yang kita miliki harus kita syukuri.
Kegiatan ini diselenggarakan juga Dalam rangka menyongsong hari petani yang ke 64 serta mengapresiasi perjuangan para petani dengan Tujuan meningkatkan ketahanan pangan serta meningkatkan komoditas unggulan yang ada di tanah kabupaten sumenep”, Jelasnya.
Kadis Progresif itu melanjutkan, pertanian di Sumenep ini memiliki hasil panen yang beragam serta berkualitas. Terbukti, setiap Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan bisa memamerkan produk unggulan yang mampu bersaing secara Nasional maupun Internasional.
“Salahsatunya seperti pisang raja dari Kecamatan Batuputih, itu hanya ada di Batuputih dan tidak ada di Kecamatan lain, bahkan Kabupaten lain, misalnya juga Cengkeh masalembu yang tidak kalah dengan cengkeh Zansibar yang ada diluar sana, dibidang holtikultura kita punya varietas unggulan yakni bawang merah juga tembus dipasar-pasar Nasional dengan Berbagai kemasan”, Tambahnya.
Penulis : Dre