SUMENEP, nusainsider.com — Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2026 sekaligus Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD 2025-2029.
Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Graha Arya Wiraraja, Lantai II Kantor Bupati Sumenep ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sumenep, anggota DPRD, perwakilan Forkopimda, kepala OPD, akademisi, tokoh masyarakat, serta berbagai organisasi yang peduli terhadap pembangunan daerah.

Kepala Bappeda Sumenep, Dr. Ir. Arif Firmanto, S.T., M.T., dalam laporannya menyampaikan bahwa perencanaan pembangunan harus dilakukan secara sinergis antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat agar kebijakan yang dihasilkan tepat sasaran.
“Kami telah menerima 912 usulan dari masyarakat melalui sistem SIPD RI, serta 933 usulan dari Pokir DPRD. Semua akan diverifikasi agar program yang diajukan benar-benar berorientasi pada kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Menurutnya, RPJMD menjadi pedoman utama dalam menyusun program pembangunan daerah dengan memperhatikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dokumen ini mencakup visi, misi, strategi, arah kebijakan, serta program prioritas pembangunan Sumenep selama lima tahun ke depan.
Dalam forum ini, dipaparkan berbagai indikator pembangunan, seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka (TPT), pendapatan per kapita, serta indeks pembangunan manusia (IPM).
Data menunjukkan bahwa IPM Sumenep terus meningkat dalam lima tahun terakhir, dari 67,74% pada 2021 menjadi 69,78% pada 2025. Sementara itu, angka kemiskinan berhasil ditekan dari 19,22% pada 2021 menjadi 17,78% pada 2024.

“Meskipun angka kemiskinan menurun, pemerintah tetap berupaya keras agar jumlahnya terus berkurang,” ujar Arif Firmanto.
Sementara itu, Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, S.H., M.H., dalam sambutannya menegaskan bahwa Musrenbang ini bertujuan menyerap aspirasi masyarakat untuk menyusun rencana pembangunan yang lebih baik.
“Musrenbang dan forum konsultasi ini adalah bentuk transparansi serta upaya kita dalam menghasilkan perencanaan yang lebih aspiratif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Cak Fauzi, sapaan akrabnya, menekankan bahwa perencanaan pembangunan tidak boleh hanya bagus di atas kertas, tetapi harus bisa dieksekusi secara efektif.
Ia menegaskan pentingnya pergeseran paradigma dari money follow function menjadi money follow program priorities, yakni anggaran harus dialokasikan berdasarkan program yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
“Fokus kita adalah kesejahteraan masyarakat. Jangan hanya bagus dalam konsep, tapi harus bisa dieksekusi dengan baik,” tegasnya.
Sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang, pemerintah Kabupaten Sumenep juga menekankan pentingnya pembangunan berbasis lingkungan hidup yang berimbang antara daratan dan kepulauan.
Hal ini sejalan dengan kondisi geografis Sumenep yang memiliki banyak wilayah kepulauan, sehingga kebijakan pembangunan harus mampu menjangkau seluruh wilayah secara adil dan merata.
Di akhir acara, Bupati Fauzi secara resmi membuka Musrenbang RKPD Tahun 2026 dan Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025-2029.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Musrenbang RKPD Tahun 2026 dan Forum Konsultasi Publik RPJMD 2025-2029 saya nyatakan dibuka dan dimulai,” Tutupnya.
Penulis : Wafa