SUMENEP, nusainsider.com — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Trunojoyo Kalianget menegaskan fenomena panas menyengat di siang hari merupakan hal normal dan alamiah yang terjadi di pergantian musim.
“Fenomena ini sering terjadi di setiap tahunnya saat mau pergantian musim,” kata Kepala BMKG Stasiun Trunojoyo Kalianget Sumenep, Usman Kholid, S.Sos, MSi. Jum’at (11/10/2024).
Usman Khalid mengatakan suhu panas di siang hari bisa mencapai 34.6 derajat Celcius terjadi di musim kemarau, hal itulah yang menyebabkan berkurangnya keberadaan awan.

“Awan di musim kemarau ini semakin tipis sehingga sinar matahari langsung menyinari dan menyentuh pada kulit kita dan terasa panasnya menyengat,” ungkap Usman Kholid menjelaskan.
Selain itu, menurut Usman Kholid, panas menyengat di siang hari juga dikarenakan pergeseran matahari kearah selatan yang mengakibatkan posisi matahari menjadi lurus dengan manusia.
“Meskipun fenomena panas menyengat di siang hari ini tidak perlu dikuatirkan karena tidak ada dampak khusus yang ditakutkan, namun saya berharap masyarakat tetap selalu menjaga imunitas tubuh,” terangnya.
Imunitas tubuh kata dia yakni mengkonsumsi asupan makanan dan minuman nutrisi serta apabila keluar rumah di siang hari untuk memakai pelindung tubuh agar tidak terjadi kontak langsung dengan sinar matahari.
Lebih lanjut dirinya mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah sembarangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama.
“Seperti terjadinya kebakaran sebab sekarang ini udara masih kencang menjadi api akan menjadi lebih besar. Untuk itu saya berharap masyarakat tetap tenang melaksanakan aktivitas seperti biasanya,” tandasnya.
Penulis : Mif