TPA Batuan Overload, Begini Solusi DLH Sumenep Ubah Sampah Menjadi Energi Terbarukan

Rabu, 12 Februari 2025 - 14:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Arif Susanto, AP., M.Si Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sumenep

Foto. Arif Susanto, AP., M.Si Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Sumenep

SUMENEP, nusainsider.com Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Batuan, Sumenep, kini menghadapi masalah overload akibat volume sampah yang terus meningkat setiap harinya.

Mengatasi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep, Arif Susanto, mengungkapkan bahwa kondisi tersebut dinilai sangat berisiko, terutama saat musim kemarau dan hujan.

banner 325x300

Sampah yang menumpuk bisa menyebabkan kebakaran pada musim kemarau, sehingga rutin dilakukan penyiraman. Sementara di musim hujan, air lindi sering meluap dan mencemari lingkungan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, DLH Sumenep telah mengembangkan solusi inovatif yang mengubah sampah menjadi energi terbarukan. Salah satu langkah awal adalah mengolah air lindi sampah menjadi pupuk cair sejak tahun 2023.

“Hasil penelitian dan penerapan metode ini telah menunjukkan perkembangan positif,” ungkap Arif, Rabu (12/2/2025).

Pada tahun 2024, DLH Sumenep juga membeli alat pengolah sampah menjadi energi terbarukan (Refuse Derived Fuel/RDF), yang bertujuan mengurangi penumpukan sampah yang terus bertambah.

“Alat ini, meskipun kapasitasnya masih terbatas pada 20 ton per hari, sudah mulai diuji coba dan kami harapkan dapat mengurangi volume sampah yang masuk,” terang Arif.

Setiap harinya, TPA Batuan menerima sekitar 38 ton sampah. Dengan adanya teknologi RDF, 20 ton sampah dapat diolah menjadi energi terbarukan.

Baca Juga :  Siap Raih Kemenangan Mutlak, Tunas Muda AF Batuputih Bersatu Deklarasikan Pasangan FAHAM

Selain itu, DLH juga memperkenalkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk mengelola air lindi agar tidak mencemari lingkungan sekitar.

banner 325x300

Sistem RDF juga memiliki kemampuan untuk memisahkan sampah organik dan non-organik secara otomatis. Hasil pengolahan sampah ini telah berhasil dipasarkan kepada PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), konsorsium semen besar di Indonesia.

“Pengolahan sampah ini rencananya akan dikirim ke pabrik semen di Tuban. Keuntungan dari penjualan sampah yang diolah ini nantinya akan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD),” Tutupnya.

Loading

Penulis : Mif

Berita Terkait

Kabar Baik! Pemkab Sumenep Alokasikan Rp134 Juta untuk Asuransi Nelayan
Dari Penjual Tisu hingga Pemimpin Daerah: Kisah Inspiratif Bupati Sumenep
Puskesmas Batang-Batang Apresiasi Perawat di Hari Perawat Nasional 2025
Kolaborasi Kebaikan! SMSI Sumenep dan Ar-Raudah Komputer Tebar Takjil di Empat Titik
PMII STITA Gelar Reuni Akbar dan Buka Puasa: Perkuat Silaturahmi, Sinergi, dan Arah Gerakan
Kapolres Sumenep Berganti, ALARM Minta Kasus Pemerasan Oknum DPRD Dituntaskan
Polres Sumenep Gelar Safari Tarawih, Warga Sambut Antusias
Tradisi Ramadan di UNIBA Madura: Kebersamaan, Ibadah, dan Pengabdian
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 10:45 WIB

Kabar Baik! Pemkab Sumenep Alokasikan Rp134 Juta untuk Asuransi Nelayan

Senin, 17 Maret 2025 - 10:25 WIB

Dari Penjual Tisu hingga Pemimpin Daerah: Kisah Inspiratif Bupati Sumenep

Senin, 17 Maret 2025 - 09:13 WIB

Puskesmas Batang-Batang Apresiasi Perawat di Hari Perawat Nasional 2025

Minggu, 16 Maret 2025 - 17:40 WIB

Kolaborasi Kebaikan! SMSI Sumenep dan Ar-Raudah Komputer Tebar Takjil di Empat Titik

Minggu, 16 Maret 2025 - 17:39 WIB

PMII STITA Gelar Reuni Akbar dan Buka Puasa: Perkuat Silaturahmi, Sinergi, dan Arah Gerakan

Sabtu, 15 Maret 2025 - 21:00 WIB

Polres Sumenep Gelar Safari Tarawih, Warga Sambut Antusias

Sabtu, 15 Maret 2025 - 20:17 WIB

Tradisi Ramadan di UNIBA Madura: Kebersamaan, Ibadah, dan Pengabdian

Sabtu, 15 Maret 2025 - 19:10 WIB

DPRD Sumenep Dinilai Tak Peduli Rakyat, Mahasiswa dan Masyarakat Akan Gelar Aksi Lanjutan

Berita Terbaru