SUMENEP, nusainsider.com — Viral 4 (Empat) hari lalu di media sosial terkait proyek pompa air tanpa motor (PATM) di Sumenep yang disinyalir tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Pasalnya, instalasi air tersebut tidak berfungsi seperti yang direncanakan, yakni jadi sumber air penduduk setempat. Padahal baru dibangun tahun 2019 lalu. Tepatnya di Desa Lebeng Barat, Kecamatan Pasongsongan Sumenep, Madura Jawa Timur.
Proyek yang menelan dana Rp4,8 miliar itu didanai dari Anggaran pendapatan Belanja daerah (APBD) Sumenep 2019. Setelah dinyatakan selesai dibangun, instalasi air itu sempat jebol pada tahun 2020. Kemudian diperbaiki di tahun 2021. Tetapi sampai pertengahan tahun 2022 tidak kunjung bisa difungsikan. Sempat bisa difungsikan sebentar, namun rusak lagi.
Pembangunan PATM itu dikerjakan oleh CV Sady Family. CV yang beralamat di Jalan Masalembu Nomor 8 Pamolokan, Sumenep berhasil menyingkirkan 16 peserta lain lantaran berani menawar dengan nilai tertinggi yakni Rp. 4.959.999.999,98 dari pagu Rp. 4.960.000.000,00.
Hal tersebut terpantau viral di akun Tiktok Fauzi As, Owner Mami muda cafe sekaligus aktivis kebijakan publik kota keris. Video berdurasi 1 Menit tersebut sudah di tonton 120,6Rb (red. Seratus dua puluh enam Ribu) dan disukai ribuan pengunjung serta mendapat komentar Ratusan dari penikmat Tiktoker.
Bahkan, dalam video tersebut tertera Plat kendaraan berkode unik dan Menarik.
Saat dikonfirmasi media ini perihal Viralnya video dirinya saat meninjau proyek PATM, Fauzi As membenarkan adanya kerusakan intalasi air yang ada di desa Lebeng Barat kecamatan Pasongsongan Sumenep.
“Iya benar mas, waktu itu kebetulan saya bersama rekan-rekan yang lain menemukan Proyek PATM tertimbun batu dan berantakan. Padahal itu proyek besar dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat sekitar jika diperbaiki”, Imbuhnya owner Mami muda saat di konfirmasi dihalaman usahanya, Rabu 15 Mei 2023.
Ia menyayangkan adanya proyek miliaran tidak ter-urus bahkan terkesan di buat Ghaib oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) di kota Keris. Meskipun sudah diperiksa Polda Jatim tahun 2023 Lalu, namun hingga saat ini belum ada Kejelasan.
“Ayo Polda Jatim, jangan Tutup-tutupi. Segera tangkap tersangka PATM, Tetapkan tersangka baru, 4,8 Miliar jadi Apa? PATM atau ATM? “, imbuhnya.
Fauzi sapaan akrabnya menjelaskan bahwa PATM itu semestinya di urus dengan serius oleh Pemerintah Daerah, mengingat anggaran itu untuk penghidupan petani yaitu kebutuhan pengairan lahan pertanian.
Bagaimana Anggaran 4,8 Milyar dibiarkan hancur begitu saja.
Pihaknya mendesak Kapolda Jatim agar mengusut tuntas kasus yang sangat merugikan rakyat ini. Sebab informasi yang berkembang ada beberapa orang yang potensial tersangka tetapi mereka masih se-enaknya menghirup udara segar.
Bahkan yang di tetapkan sebagai tersangka sampai saat ini belum di tahan. Hari Kamis besok ini kita akan layangkan surat ke Mabes Polri dan Irwasda, “Kecamnya.
Penulis : Pur