SUMENEP, nusainsider.com — Warganet di platform media sosial TikTok memberikan dukungan kepada Polres Sumenep dalam menangani kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh seorang oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, H. Zainal Arifin.
Oknum dewan tersebut diduga melakukan pemerasan terhadap seorang mucikari di wilayah Sumenep.

Dukungan terhadap langkah tegas Polres Sumenep terlihat dari banyaknya komentar yang diberikan oleh netizen di akun TikTok media nusainsider.com pada Minggu 23 Februari 2025. Salah satunya akun @soena*****moes*** yang menuliskan, “Lanjut biar tahu rasa, rakyat sudah pintar. Muak melihat tingkah laku DPR sekarang ini.” Komentar ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap oknum pejabat yang diduga menyalahgunakan wewenangnya.
Akun lain, @em****, mengungkapkan kekecewaannya dengan menyebutkan bahwa sebelumnya kasus serupa tidak mendapatkan perhatian serius. “Dulu nggak jadi aokom masalah mobilnya di malang, mandher sateya tekka aokom. (Red. Dulu tidak jadi dihukum masalah Mobil di Malang, semoga sekarang benar-benar dihukum. ” tulisnya. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa adanya ketidakadilan dalam penanganan kasus yang melibatkan pejabat publik.
Sementara itu, akun @A**O SU**O menegaskan bahwa sebagai wakil rakyat, seorang anggota DPRD seharusnya bersikap jujur dan bertanggung jawab.
“Hendaknya sebagai teladan negarawan yang digaji oleh rakyat harus jentelmen. Hadapilah dan berikan keterangan sejujur-jujurnya, dengan atas nama Tuhan bukan Burhan,” tulisnya.
Kasus ini mencuri perhatian publik setelah beredar laporan mengenai dugaan pemerasan yang dilakukan oleh H. Zainal Arifin terhadap seorang mucikari di Sumenep.
Pihak kepolisian pun telah mulai melakukan pemanggilan kepada oknum dewan tersebut guna memastikan kebenaran dugaan tersebut. Meskipun pada pemanggilan pertama, H Zainal Arifin mangkir dari panggilam penyidik pada kamis 20/2/2025 kemarin.

Masyarakat berharap agar kasus ini ditangani dengan transparan dan tidak ada intervensi dari pihak mana pun.
Polres Sumenep sebelumnya menyampaikan bahwa akan melakukan pemanggilan ulang kepada H. Zainal. Namun, hingga beberapa hari ini masih belum ada keterangan resmi terkait perkembangan pemanggilan ulanh tersebut.
Netizen tiktok berharap bahwa kepolisian harus bertindak profesional dan memastikan bahwa hukum ditegakkan dengan adil tanpa pandang bulu. Dukungan dari netizen menjadi indikasi bahwa masyarakat semakin kritis terhadap pejabat publik yang diduga menyalahgunakan kekuasaan.
Ia menilai bahwa jika terbukti bersalah, H. Zainal Arifin bisa terancam hukuman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal terkait tindak pemerasan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dapat menjerat pelaku dengan hukuman pidana yang berat.
Kasus ini juga menjadi sorotan karena melibatkan seorang pejabat publik yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat. Kepercayaan publik terhadap DPRD pun dipertaruhkan jika kasus ini tidak ditangani dengan serius.
Oleh karena itu, masyarakat terus mengawal perkembangan kasus ini dengan harapan bahwa keadilan dapat ditegakkan.
Perkembangan lebih lanjut mengenai kasus ini masih dinantikan. Netizen berharap agar kepolisian tidak ragu dalam menindak siapapun yang terbukti bersalah, termasuk pejabat publik sekalipun.
Sementara itu, masyarakat diminta untuk tetap mengikuti informasi dari sumber yang kredibel guna menghindari penyebaran berita hoaks terkait kasus ini.
Penulis : Mif