SUMENEP, nusainsider.com — Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) terus memperkuat sinergi strategis dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap kebijakan pembangunan daerah disusun berdasarkan data yang valid, akurat, dan terkini.

Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, memimpin langsung kunjungan kerja ke Kantor BPS Provinsi Jawa Timur pada Februari lalu.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas sejumlah indikator utama pembangunan, termasuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), indikator sosial-ekonomi, hingga data sektoral strategis.
“Setiap kebijakan harus dirancang berdasarkan data, bukan sekadar asumsi. Validitas data menjadi fondasi penting agar program pembangunan tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat,” tegas Arif Firmanto kepada media nusainsider.com, Jumat 20 Juni 2025.
Data yang diperoleh dari BPS akan menjadi rujukan utama dalam penyusunan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026.
Dalam sesi diskusi teknis, tim Bappeda Sumenep juga menggali lebih dalam metode pengolahan data ekonomi dan analisis tren makro sektoral bersama Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) BPS Jatim, Nurul Andriana.
“Dengan pendekatan statistik yang kuat, kita dapat memetakan sektor unggulan serta sektor yang membutuhkan intervensi. Ini krusial untuk menentukan arah prioritas pembangunan ke depan,” tambah Arif.
BPS Jawa Timur menyambut positif kerja sama ini dan menegaskan komitmennya dalam mendukung Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui penyediaan data yang berkualitas.
Kolaborasi ini sejalan dengan prinsip evidence-based planning yang kini menjadi landasan utama dalam perencanaan pembangunan nasional.
Sinergi yang terjalin diharapkan mampu memperkuat arah kebijakan pembangunan Kabupaten Sumenep agar lebih terukur, adaptif, dan berpihak pada kebutuhan riil masyarakat.
Penulis : Mif