SUMENEP, nusainsider.com —- Pertama kali Festival di Sumenep tidak kondusif dan bahkan terjadi insiden saling Lempar Batu dan kursi antar Supporter.
Pasalnya, Dua grup musik tong-tong di Sumenep itu bertikai diduga lantaran adanya provokasi kedua grup kesenian musik tong-tong ternama di Madura. Bentrok terjadi sehingga hujan batu dan lemparan barang yang menyerupai bom molotov pun terlihat di rekaman video amatir warga yang juga hadir menyaksikan hiburan tersebut.
Insiden Lempar batu dan kursi tersebut terjadi saat penampilan Dua musik tong-tong Angin Ribut dan Gong Mania pada Festival Dewi Cemara 2023 yang di gelar di kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur.
Kedua grup musik tong-tong ini membuka acara festival dewi cemara yang merupakan acara rutin provinsi Jawa timur. Dua grup itu adalah grup Angin Ribut Pasongsongan Sumenep dan Gong Mania Guluk-guluk Sumenep.
Padahal, Festival Dewi Cemara 2023 untuk kamar tamu saja nilainya mencapai Rp. 81.000.000 dikelola Disbudporapar Sumenep yang dikucurkan dari Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBDP) kabupaten Sumenep 2023.
Saat aksi kericuhan antar Supporter dimulai, tampak kepala Dinas pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) sumenep mencoba melerai dengan menggunakan Microphone acara.
“Sudah selesai semua, sekarang Gong Mania dan Angin Ribut silahkan di Bongkar”, Jelasnya Mohammad Iksan mencoba melerai kericuhan dua Daul terbaik Sumenep itu.
Namun, selang beberapa menit kericuhan kembali terjadi antara supporter Angin Ribut dan Gong Mania dengan melempar batu, kursi bahkan ada Api yang meluncur tepat di samping belakang dekor Angin ribut.
Pihak kepolisian bersama kodim 0827/sumenep juga ada dilokasi mencoba melerai kericuhan yang terjadi pada acara tersebut hingga mengakibatkan beberapa pihak kepolisian juga terkena serangan batu dari kedua supporter.
Festival Dewi cemara tersebut dihadiri perwakilan puluhan desa yang tersebar di provinsi Jawa Timur. Tentunya dengan Insiden memalukan tersebut, Bupati sumenep seperti sedang ditampar kepala Disbudporapar sumenep karena tidak mampu menjaga Kota yang menjunjung tinggi etika, cinta perdamaian dan santun.
Kericuhan dua daul Gong mania dan Angin ribut belum diketahui faktornya, namun yang jelas semua itu bisa di antisipasi Panitia dari Disbudporapar jika betul-betul menjaga nama kebesaran Bupati sumenep.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo meminta kericuhan pada Festival Dewi Cemara 2023 yang ditempatkan di Sumenep untuk diusut tuntas siapa saja oknum pelaku atau provokatornya.
Sehingga aparat kepolisian untuk memproses para pelaku atau provokator, yang mengakibatkan kericuhan pada Festival Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas Mandiri dan Sejahtera) Jawa Timur 2023.
“Saya minta jajaran Polres Sumenep untuk mengusut tuntas kericuhan di acara itu, karena telah merusak kegiatan tahunan provinsi Jawa Timur,” kata Bupati melalui saluran telepon dikutip Media Center, Jumat ( 03/11/2023).
Hingga berita ini dinaikkan pihak pewarta masih belum bisa konfirmasi perihal kericuhan acara tersebut, karena akun whatsapp pewarta di Blokir Kadisbudporar.