Jakarta, nusainsider.com — SDN Sunter Jaya 07, pada Jumat (3/11/2023) lalu menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah dengan menghadirkan pendongeng ceria Kak Adhip.
Mengusung tema “Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW untuk Membangun Karakter Generasi Muda yang Religius”, para siswa tampak semangat mengikuti acara di halaman SDN Sunter Jaya 07, Jakarta Utara, sejak pukul 06.30 WIB.
Tampak hadir Kepala SDN Sunter Jaya 07, Widiyanto beserta para guru dan para orang tua wali murid.
Hadir beberapa tamu undangan antara lain Pengawas wilayah Binaan V, Kepala SDN Sunter Agung 07, Kepala SDN Sunter Jaya 09, dan Kepala SDN Sunter Jaya 03.
Peringatan Maulid dimulai dengan menampilkan berbagai kreativitas dan keterampilan siswa SDN Sunter Jaya 07. Di antaranya marawis, menyanyi, pantun, dan ceramah.
Dalam sambutannya, Kepala SDN Sunter Jaya 07, Widiyanto, menyampaikan bahwa peringatan Maulid ini hendaknya diteladani para peserta didik.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi para siswa agar dapat meneladani Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua senantiasa dalam keberkahan dan lindungan Allah SWT,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Pengawas Wilayah Binaan V Jakarta Utara, Agus Waluya yang menekan pentingnya peserta didik dalam meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
Menurut Agus, para peserta didik merupakan generasi muda penerus bangsa yang diharapkan tidak hanya pintar, tapi juga harus memiliki akhlak mulia.
Agus mengaku bangga dan mengapresiasi kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan SDN Sunter Jaya 07.
“Bangga melihat siswa yang sudah berani tampil di depan. Melalui perayaan Maulid Nabi dapat meningkatkan karakter religius siswa. Semoga semakin meneladani sikap Rasulullah. Cara berkata, bertingkah laku, dan kebiasaan sehari-hari dapat mengikuti teladan Rasulullah,” tuturnya.
Melalui Maulid Nabi, ia berharap dapat lebih menumbuhkan kecintaan terhadap Rasulullah. Siswa semakin taat beribadah, rajin belajar dan berdoa.
“Siswa harus belajar dan belajar. Minta doa restu orang tua dan tidak meninggalkan salat 5 waktu,” pesannya.
Ia juga menyampaikan pesan khusus kepada “Tim Gen CinLit” agar banyak belajar tentang menulis.
“Bagaimana membuat pertanyaan yang baik, bagaimana mengembangkan kata menjadi kalimat yang baik. Sering menonton acara Mata Najwa atau YouTube tentang wartawan cilik,” katanya.
Acara semakin menarik dengan menampilkan pendongeng ceria Kak Adhip. Pada kesempatan itu, pria bernama lengkap Adiputra Septiantono itu mengisahkan kelahiran dan perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama Islam serta akhlak Rasulullah yang patut diteladani.
Dongeng Kak Adhip dengan permainan dan boneka tangan membuat para peserta didik SDN Sunter Jaya 07 begitu antusias.
Dongeng
“Kalau ingin mendongeng harus rajin membaca” kata Kak Adhip kepada wartawan.
Ia menuturkan, saat ini dirinya mendapatkan amanah menjadi ketua yayasan di Dongeng Ceria Indonesia.
Terkait mendongeng, Kak Adhip menjelaskan manfaat mendongeng.
“Cukup banyak manfaat mendongeng. Salah satunya sebagai media untuk menyampaikan pesan kepada anak-anak tanpa menggurui. Dengan mendongeng kita dapat memberikan pesan, tanpa dengan cara menasehati. Kita dapat memasukkan sebuah pesan ke dalam suatu cerita yang akan diterima anak-anak,” jelasnya.
Ia menambahkan, manfaat lain mendengarkan dongeng adalah memicu imajinasi anak-anak. Setiap orang mempunyai imajinasinya masing-masing.
“Kita tidak pernah tahu sosok Rasulullah, tetapi kita dapat berimajinasi Rasulullah tampan, tinggi, dan pintar. Dari mendongeng ini dapat menumbuhkan imajinasi yang positif buat anak-anak hingga dewasa,” terangnya.
Adhip mengatakan, mendongeng ada hubungannya dengan membaca. Untuk mempunyai materi bahan mendongeng, maka harus membaca.
“Sebelum mendongeng harus membaca dulu hal yang akan diceritakan. Misalnya tentang Maulid, kita harus membaca dulu cerita kelahiran Rasulullah dan kisah Rasulullah sampai besar. Begitu juga dengan cerita-cerita yang lain. Mendongeng dan membaca itu adalah satu kesatuan. Kalau kita ingin mendongeng maka harus rajin membaca,” katanya.
Durasi mendongeng memerlukan waktu 5-10 menit untuk memasukkan pesan. Kalau merasa pesannya sudah masuk, maka waktu mendongengnya sudah cukup.
“Kalau tampil di depan umum, 10 menit bercerita itu waktu yang sebentar, maka saya memasukan games dan main boneka. Tetapi, mendongeng itu sendiri hanya perlu waktu 5-10 menit saja dengan memasukkan sebuah pesan,” pungkasnya.