Warga Giligenting Keluhkan Pemadaman Listrik Tidak Beraturan, Aktivitas Ekonomi Terganggu

Jumat, 4 April 2025 - 20:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ilustrasi

Foto. Ilustrasi

SUMENEP, nusainsider.com Sejumlah warga di Kepulauan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura, mengeluhkan pemadaman listrik yang tidak menentu sejak Hari Raya Idul Fitri hingga saat ini.

Pemadaman listrik tersebut dinilai sangat mengganggu, terlebih terjadi pada momen penting seperti Idul Fitri dan Lebaran Ketupat, yang merupakan waktu puncak kunjungan wisata ke Pantai Sembilan.

banner 325x300

Pantai Sembilan merupakan destinasi wisata andalan Giligenting. Saat momen liburan panjang seperti Idul Fitri, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah.

Namun, kondisi listrik yang hidup-mati secara tidak teratur membuat para pengunjung merasa tidak nyaman, bahkan memengaruhi niat mereka untuk menginap di homestay sekitar.

Beberapa fasilitas seperti lampu, pendingin ruangan (AC dan kipas angin), serta televisi, mengalami gangguan karena pasokan listrik yang tidak stabil, sebagaimana dikeluhkan warga setempat.

“Saya kecewa sekali, Mas. Beberapa tamu kami mengeluh karena listrik sering padam. Padahal mereka sudah bayar homestay jauh-jauh hari,” ujar Rudi Hartono warga Desa Gedungan kecamatan Giligenting kepada nusainsider.com, Jumat 4 April 2025.

Menurut Rudi, pemadaman listrik ini bukanlah hal baru. Bahkan sudah berlangsung sejak sekitar tiga tahun terakhir, sejak PLTD di Giligenting mulai dioperasikan.

banner 325x300

“Sudah hampir tiga tahun, tapi belum juga bisa 24 jam. Selalu saja mati tanpa jadwal yang jelas,” keluhnya lebih lanjut.

Ia menyebutkan bahwa tidak hanya pelaku wisata, tetapi juga masyarakat umum dan nelayan terdampak oleh kondisi ini. Semuanya mengeluh atas ketidakpastian pasokan listrik.

Baca Juga :  Menegangkan, ALARM Sumenep akan Laporkan Pelanggaran Proyek Perbaikan Terminal Arya Wiraraja

Nelayan, misalnya, mengalami kesulitan untuk mendapatkan es batu untuk membekukan ikan tangkapan mereka, karena keterbatasan suplai listrik untuk memproduksi es.

Akibatnya, ikan menjadi tidak awet dan potensi kerugian ekonomi semakin besar. Kondisi ini sangat menyulitkan para pelaku usaha perikanan di Giligenting.

Selain itu, banyak perangkat elektronik seperti kulkas dan televisi yang berisiko mengalami kerusakan akibat seringnya listrik hidup dan mati secara mendadak.

“Baru tadi Maghrib mati lagi, Mas. Ini hampir tiap hari begini. Kami benar-benar resah,” tambah Rudi lagi saat dihubungi pada malam harinya.

Rudi juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah Kabupaten Sumenep, khususnya Bupati, memberikan perhatian serius kepada ULP PLN Sumenep terkait kondisi ini.

Ia menekankan bahwa Giligenting adalah wilayah yang memiliki potensi pariwisata tinggi. Oleh karena itu, aliran listrik seharusnya menjadi prioritas utama untuk dikembangkan.

“Pantai Sembilan itu sudah dikenal luas, Mas. Pasir putihnya alami, dan bentuk pantainya seperti angka sembilan. Sangat disayangkan kalau pengunjung lari hanya karena listrik,” ungkapnya.

Secara geografis, Pulau Giligenting terletak di tenggara Pulau Madura dan terdiri dari delapan desa, termasuk Desa Aenganyar, Gedugan, Bringsang, dan Galis.

Baca Juga :  107 Mahasiswa di Kantor Dinsos P3A Sumenep Terima Bansos Beasiswa PAK

Selain itu, wilayah Gili Raja juga termasuk bagian dari Kecamatan Giligenting, yakni Desa Banbaru, Ban Maleng, Lombang, dan Jate.

Sampai berita ini ditulis, pihak pewarta belum berhasil mendapatkan konfirmasi langsung dari pengelola PLTD Giligenting terkait pemadaman listrik tersebut.

Namun, berdasarkan informasi dari media falihmedia.com yang terbit pada 1 April 2025, PLTD Giligenting telah mengeluarkan surat edaran resmi mengenai pemadaman bergilir.

Surat edaran itu menjelaskan bahwa pemadaman dilakukan akibat gangguan teknis pada dua unit mesin Satuan Pembangkit Diesel (SPD), yang menyebabkan penurunan kapasitas daya listrik.

Foto. Surat Edaran (SE) Pemadaman Listrik di Kepulauan Gili Genting

Semula, kapasitas listrik yang tersedia adalah 1.380 kW. Namun karena kerusakan, kapasitas turun drastis menjadi hanya 920 kW, sehingga tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat.

Dalam surat edaran tersebut, PLTD Giligenting menyatakan bahwa pemadaman bergilir harus dilakukan untuk memastikan distribusi daya tetap berjalan dengan daya terbatas.

Pihak PLTD juga menyebutkan bahwa jadwal pemadaman telah diatur sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi teknis yang sedang berlangsung.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tim teknis kami sedang berusaha memperbaiki kerusakan agar pasokan listrik bisa kembali normal,” tulis pihak PLTD dalam suratnya.

Masyarakat diimbau untuk mengatur penggunaan listrik secara bijak selama masa pemadaman berlangsung, agar tidak terjadi beban berlebih yang memperparah kondisi.

Baca Juga :  Dishub Kabupaten Bogor Bantah Melakukan Pungli Dikawasan Gunung Mas

PLTD berjanji akan terus memberikan informasi terbaru kepada masyarakat mengenai perkembangan perbaikan mesin, agar warga dapat mempersiapkan diri secara lebih baik.

Transparansi ini diharapkan dapat membantu masyarakat memahami situasi yang sedang terjadi dan mengurangi potensi keresahan atau miskomunikasi.

Pihak PLTD juga mengajak masyarakat untuk bersinergi dalam menjaga efisiensi penggunaan listrik, demi mempercepat proses pemulihan sistem kelistrikan di kepulauan tersebut.

Berikut ini adalah beberapa wilayah yang terdampak oleh pemadaman listrik bergilir di wilayah Giligenting:

  1. Desa Aenganyar
  2. Desa Gedugan
  3. Desa Bringsang
  4. Desa Galis
  5. Desa Banbaru
  6. Desa Ban Maleng
  7. Desa Lombang
  8. Desa Jate
Foto. Daftar Desa Terdampak Jadwal Pemadaman Listrik di Kepulauan Gili Genting Sumenep, Madura Jawa Timur

Warga di delapan desa tersebut kini berharap adanya perbaikan dan perhatian lebih lanjut dari pemerintah dan pihak PLN agar kelistrikan di wilayah kepulauan bisa segera pulih seperti sediakala.

Loading

Penulis : Dre

Berita Terkait

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional
Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa
KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat
Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti
Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep
BEM STKIP PGRI Sumenep Kritik Keras, Jangan Jadikan Polri Lembaga Superbodi
Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional
Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:13 WIB

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:12 WIB

Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:10 WIB

KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:27 WIB

Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:18 WIB

Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:57 WIB

Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:10 WIB

Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan

Jumat, 9 Mei 2025 - 13:10 WIB

Bakesbangpol Sumenep : Sisa Anggaran Pilkada 2024 Dikembalikan, KPU Sumenep Setor Rp1,6 Miliar ke Kas Daerah

Berita Terbaru