JATIM, nusainsider.com — Mengenal Dr. Lia Istifhama, S.Sos., S.H.I., M.E.I., atau biasa disebut ning Lia yang dikenal sebagai Aktivis sosial yang juga seorang advokat, penulis, motivator, akademisi, dan musisi.
Perempuan kelahiran Surabaya 12 Februari 1984 ini merupakan anak dari Tokoh Nahdliyyin yakni KH Masykur Hasyim yang berpasangan dengan Hj. Aisyah, Kakak tertua Khofifah Indar Parawansa.
Istri dari M. Arief Fauzi, SE ini juga aktif sebagai narasumber di berbagai forum seminar, baik forum nasional maupun internasional. Salahsatu diantaranya Webinar Internasional ‘The Impact of Covid 19 For The Global Education’ bersama para akademisi dari Singapura, Afganistan, Pakistan, Malaysia, Mesir, Kuwait, Brunei (STAI Taruna dan STAI Syaichona Cholil).
Kemudian webinar tentang Pendidikan bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Addis Ababa, Filipina, dan Republik Rakyat Tiongkok di tahun 2021.
Didunia akademik, Lia Istifhama meraih gelar sarjana strata satu pada tahun 2007 dari tiga tempat, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Fakultas Muamalah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, dan Fakultas Dakwah STID Taruna Surabaya.
Kemudian Ibu dari Zahir dan Akmal ini meraih gelar magister Ekonomi Islam pada 2013 dan Doktoral Ekonomi Islam dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya pada 2020.
Pada tanggal 26 Oktober 2019, Lia Istifhama dilantik sebagai Ketua DPD Perempuan Tani HKTI Jawa Timur. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Di tahun 2022, Dr. Lia Istifhama medirikan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Srikandi Bakti Insani untuk memberikan pelayanan dan bantuan hukum kepada kaum Perempuan dan masyarakat miskin atau wong cilik.
Aktivis perempuan yang juga keponakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah itu mengambil langkah besar dalam hidupnya untuk terjun di dunia perpolitikan Indonesia.
Lia Istifhama sapaan akrab Ning lia memantapkan diri maju di pencalonan anggota DPD RI dari Dapil Jawa Timur di Pemilu 2024 mendatang, demi visi dan misinya dalam memperjuangkan permasalahan kaum perempuan.
Taglinenya Fokus, Tulus dan Tembus merupakan tagline optimisme Lia Istifhama dalam pencalonannya di DPD RI.
Lia Istifhama mengaku bahwa maju di pencalonan DPD RI merupakan keputusan kali pertama dirinya terjun berpolitik.
Semua dimulai Lia Istifhama dari Nol, tetapi banyaknya relawan, khususnya kaum perempuan dan Emak-emak yang mendukung pencalonanya di DPD RI dari dapil Jawa Timur membuatnya terharu, hal itu dikarenakan tidak ada relawan yang dibayar alias gratis.
Tekat untuk memperjuangkan kaum perempuan, itu alasan saya akhirnya memutuskan berpolitik, maju di pencalonan DPD RI. Terharu semua (relawan red) kerja keras tanpa minta bayaran agar saya lolos syarat maju DPD RI.
“Fokus, Tulus dalam memperjuangkan kaum perempuan dan nasib wong cilik, kemudian Tembus membawah aspirasi mereka di DPD RI itu misi dan visi saya,” terangnya Lia Istifhama kepada media ini, Selasa (23/1/2024).
Lia ingin memberikan informasi kepada masyarakat luas, khususnya kaum perempuan, jika tidak ada jarak dan batas antara dirinya dengan pemilih.
“Kalau ada masyarakat yaitu kaum perempuan yang saat ini pernah bekerja sebagai karyawati, maka saya akan menyampaikan, kita sama kok. Pun jika ada kaum perempuan yang kini mengabdikan dedikasi sebagai aktivis organisasi, maka disini terjawab, bahwa kita sama kok,” jelasnya.
Profil yang ia tampilkan di laman KPU, sedikit banyaknya berbicara tentang sosok dirinya sebagai perempuan. Ia bisa menjadi seorang istri, ibu, karyawati, mahasiswa, dan juga kader organisasi.
“Saya harap itu tulisan yang mampu berbicara bahwa perempuan memang memiliki multi peran. Semua bisa ditempuh secara bersamaan karena perempuan memang memiliki begitu banyak mimpi indah yang mana mereka manggapainya dengan cara rasional dan sistematis,” pungkasnya.
Jika masyarakat atau para pemilih ingin mengenal calon pemimpinnya secara mendalam bisa mengunjungi website resmi KPU di link berikut: https://infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dct_dpd.