CIBINONG, nusainsider.com — Selain kesadaran masyarakat, banyaknya tumpukan sampah baik dipinggir jalan dan lahan kosong di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, ternyata akibat minimnya Armada pengangkut sampah dan lokasi pembuangan akhir sampah yang minim.
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Ade Yana Mulyana. Menurutnya, minimnya tempat pengelolaan sampah di Kabupaten Bogor menjadi salah satu faktor adanya penumpukan sampah.
Untuk Kabupaten Bogor, setiap pengangkutan sampah akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Galuga yang saat ini sudah semakin menggunung.

“Dari Bogor Timur, Barat, Selatan dan Utara, kita setiap hari rutin mengangkut sampah dan dibuang ke TPA Galuga. Disana juga sudah menumpuk sampah dan hampir overload,” katanya kepada awak media, Senin(12/6/23).
Ade Yana menyebut, dari jumlah 300 Armada yang dimiliki DLH, hanya 270 yang beroperasi lantaran sisanya sudah tidak bisa digunakan lagi. Apalagi dengan luasan wilayah dan jumlah penduduk serta makin banyaknya perumahan yang berdiri, akan menambah jumlah sampah yang dihasilkan.
“Kita punya 300 armada, tapi hanya 270an yang bisa digunakan, sedangkan 30 armada lainnya sudah dalam keadaan tidak layak beroperasi. Hal itu berdampak pada pengangkutan sampah yang setiap hari semakin bertambah jumlahnya,” jelasnya.
“Terlebih untuk Kabupaten Bogor ini makin banyak perumahan yang berdiri dan makin banyak jumlah warga yang mengahsilkan sampah. Tapi tidak dibarengi dengan tempat pengelolaan sampahnya. Itu juga menjadi salah satu faktor sampah bisa menumpuk,” tambahnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor ini berharap, Pemerintah Kabupaten Bogor dapat memiliki tempat pengelolaan sampah di setiap wilayah yaitu Bogor Bagian Timur, Utara, Selatan dan Barat.
“Kalau di setiap wilayah bisa memiliki tempat pengelolaan sampah sendiri, tidak akan terjadi lagi penumpukan sampah baik dipinggir jalan dan ditempat lainnya. Saya sudah ajukan hal itu ke Pemkab Bogor, namun belum disetujui,” tukasnya.
