Viral Pelecehan Terhadap Kyai Annuqayah, IAA Timur daya Kecam Begini

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 11:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) saat mengepung Mapolres Sumenep, Sabtu Malam.

Foto. Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) saat mengepung Mapolres Sumenep, Sabtu Malam.

SUMENEP, nusainsider.com Polres Sumenep, Madura, Jawa Timur berhasil menangkap Imam Bakri seorang perangkat Desa Lalangon, Kecamatan Manding, kabupaten Sumenep karena komentarnya di TikTok dinilai telah menghina almarhum Kiai Annuqayah, KH A. Warits Ilyas.

Kejadian ini bermula pada Jumat malam, 23 Agustus 2024, ketika Bakri, melalui akun TikTok-nya @Bakri Koncehp, mengomentari sebuah unggahan di akun Sumenep Menyala.

banner 325x300

Komentarnya yang berbunyi, “K. Waris daddi DPR RI pessena pera’ ebaddai dibi’. Bida jau sama Pak Said ollena daddi DPR RI edu’um” langsung menuai reaksi keras dari masyarakat, terutama dari kalangan alumni Annuqayah. Kalimat tersebut dianggap sebagai penghinaan terhadap almarhum Kiai yang sangat dihormati.

Merasa terhina, ratusan alumni Annuqayah, yang tergabung dalam Ikatan Alumni Annuqayah (IAA), Khususnya IAA Timur daya juga ikut serta bergerak menuju Mapolres Sumenep untuk menuntut tindakan tegas terhadap Bakri.

Emha Bayjoeri mengecam dengan tegas oknum perangkat desa Lalangon yang telah melakukan ujaran kebencian terhadap Almarhun KH A Warist Ilyas.

Baca Juga :  105 Pendemo yang Diamankan Polres Jakbar Dipulangkan

Itu sebuah ujaran kebencian yang didalamnya memuat unsur-unsur pidana pencemaran baik, dan penghinaan”, kata Anggota Aliansi IAA Timur daya kepada media nusainsider.com, Sabtu 24 Agustus 2024.

Lebih lanjut kami bersama jajaran komisariat IAA sekabupaten Sumenep siap untuk turan jalan mengepung Polres Sumenep jika kasus ini tidak di atensi dengan serius.

Kami di Group WA IAA sekabupaten Sumenep sudah satu suara untuk mengawal kasus ini ke Ranah hukum dan agar ada efek jera bagi pelaku agar tidak mengulang perbuatannya,”imbuhnya.

banner 325x300

Lebih jauh khusus di Kabupaten Sumenep kota yg berbasis santri ini, memang sangat sensitif terhadap isu² yang melibatkan penghinaan terhadap Kyai, dan Ponpes Annuqayah sudah melahirkan ribuan santrinya yang multitalent dan menyebar diseluruh wilayah Indonesia khususnya di Kabupaten Sumenep.

Kami berharap Polres Sumenep memproses kasus tersebut hingga tuntas, “Harapnya.

Sementara itu, Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, SH, SIK, MM mengatakan, Imam Bakri kini menghadapi ancaman hukuman yang serius atas tindakannya. Polisi akan memproses kasus ini sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang mengatur tentang ujaran kebencian dan penghinaan di media sosial. Jika terbukti bersalah, Bakri bisa dijatuhi hukuman penjara yang tidak ringan.

“Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti tambahan dan akan memproses kasus ini dengan seadil-adilnya. Kami berharap ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam berucap di media sosial,” tegas Kapolres dilansir media newsssatu.com

Baca Juga :  Unit BRI Cabang Sumenep Peringati HUT RI Ke-79 dengan Cara Ini

Di sisi lain, keluarga almarhum Kiai A. Warits Ilyas, melalui putranya KH. Ali Fikri yang akrab disapa Mas Kiai, menyampaikan apresiasi atas tindakan cepat pihak kepolisian. Namun, mereka juga mengedepankan sikap damai dalam menyikapi kasus ini.

“Kami tidak ingin kasus ini berkembang menjadi konflik yang lebih besar. Kalau memang pelaku berniat meminta maaf, kami terbuka untuk itu. Namun, kami tetap berharap ada efek jera agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujar Mas Kiai.

Terakhir, Kiai Fikri kepada para alumni Annuqayah, terutama IAA agar tetap menunjukkan sikapnya sebagai santri. Sebab, santri Annuqayah dilihat oleh masyarakat sebagai orang yang terpelajar, dengan mengedepankan ahlak.

“Masyarakat akan respect, hormat, dan segan kepada kita jika kita menunjukkan akhlak yang baik,” pungkasnya.

Loading

Penulis : Pur

Berita Terkait

AGTX Team Never Die Sumenep Berbagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan
Demi Mudik Nyaman, Satlantas Sumenep Gelar Operasi Ketupat Semeru 2025
Kepala Puskesmas Dasuk, Hj. Titik Nurhayati, S.ST., M.Kes., Sampaikan Apresiasi di Hari Perawat Nasional Indonesia 2025
Kabar Baik! Pemkab Sumenep Alokasikan Rp134 Juta untuk Asuransi Nelayan
Dari Penjual Tisu hingga Pemimpin Daerah: Kisah Inspiratif Bupati Sumenep
Pentingnya KIA Untuk Anak: Dispendukcapil Sebut 96 Ribu Lebih Anak di Sumenep Belum Terdata
Puskesmas Batang-Batang Apresiasi Perawat di Hari Perawat Nasional 2025
Kolaborasi Kebaikan! SMSI Sumenep dan Ar-Raudah Komputer Tebar Takjil di Empat Titik
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Senin, 17 Maret 2025 - 17:33 WIB

AGTX Team Never Die Sumenep Berbagi Takjil, Wujud Kepedulian di Bulan Ramadan

Senin, 17 Maret 2025 - 16:52 WIB

Demi Mudik Nyaman, Satlantas Sumenep Gelar Operasi Ketupat Semeru 2025

Senin, 17 Maret 2025 - 11:07 WIB

Kepala Puskesmas Dasuk, Hj. Titik Nurhayati, S.ST., M.Kes., Sampaikan Apresiasi di Hari Perawat Nasional Indonesia 2025

Senin, 17 Maret 2025 - 10:45 WIB

Kabar Baik! Pemkab Sumenep Alokasikan Rp134 Juta untuk Asuransi Nelayan

Senin, 17 Maret 2025 - 10:25 WIB

Dari Penjual Tisu hingga Pemimpin Daerah: Kisah Inspiratif Bupati Sumenep

Senin, 17 Maret 2025 - 09:13 WIB

Puskesmas Batang-Batang Apresiasi Perawat di Hari Perawat Nasional 2025

Minggu, 16 Maret 2025 - 17:40 WIB

Kolaborasi Kebaikan! SMSI Sumenep dan Ar-Raudah Komputer Tebar Takjil di Empat Titik

Minggu, 16 Maret 2025 - 17:39 WIB

PMII STITA Gelar Reuni Akbar dan Buka Puasa: Perkuat Silaturahmi, Sinergi, dan Arah Gerakan

Berita Terbaru