Sambut Kunjungan SMSI Kota Surabaya, Ini Harapan Dirut PDAM Surya Sembada

Kamis, 15 Agustus 2024 - 20:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, nusainsider.com Untuk mepererat tali silaturahmi sekaligus menjalin sinergitas, SMSI Kota Surabaya menggelar audiensi ke PDAM Surya Sembada Surabaya, Kamis (15/08/24).

Dalam agenda ini, jajaran pengurus dan anggota SMSI Kota Surabaya diterima langsung oleh Direktur Pelayanan dan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Ir. Arief Wisnu Cahyono S.T.

banner 325x300

Ketua SMSI Kota Surabaya, Iskandar Pribowo mengatakan, tujuan audiensi ke PDAM Surya Sembada Surabaya untuk bisa bersinergi sekaligus menjalin hubungan baik antara media dengan BUMD.

Dalam kesempatan ini, lelaki yang akrab disapa Isa juga memberikan masukan ke jajaran petinggi PDAM untuk secara rutin bisa berdiskusi dengan SMSI secara khusus dan rekan media secara umum.

“Masukan atau referensi dari media bisa menjadi kepanjangan tangan kalau ada keluhan masyarakat terkait pelayanan dan kualitas air PDAM supaya lebih baik,” jelasnya.

Isa juga berterima kasih atas support ketika acara talkshow di DPRD Surabaya pada 8 Agustus 2024.

Baca Juga :  Polres Sumenep Lakukan Silaturrahmi ke Ponpes Taretan, Ini Tujuannya

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya, Ir. Arief Wisnu Cahyono S.T. menyampaikan terima kasih atas kedatangan Ketua SMSI Surabaya beserta beberapa pengurus dan anggota, diharapkan melalui audiensi ini bisa menjembatani dalam menyampaikan informasi serta input masukan untuk PDAM ke depannya agar lebih baik lagi.

Termasuk akhir-akhir ini banyak isu perubahan iklim, sehingga harus melihat ke hulu lagi. Bagaimana kondisi air baku yang mulai terbatas serta menurun kualitasnya dalam 5 tahun terakhir ini.

banner 325x300

“Sejauh ini masyarakat menganggap air adalah gratis. Dikelola dengan cara yang mudah. Padahal, beberapa seminar menekankan konsen air sudah diatas dan menjadi prioritas yang tinggi. Bahkan menjadi perhatian internasional, kata Arief Wisnu Cahyono.

Contoh di Cina yang terkenal ekstrim, justru negara membangun ketahanan air. Pengelolaan air kalah sama tol. Regulator air belum ada. Oleh karena itu dimohon media bisa membantu menyuarakan hal-hal seperti itu,” jelasnya.

Arief melanjutkan, bahwa bagaimanapun PDAM adalah kepanjangan tangan dari negara. Bagaimana air sampai di rumah dalam kondisi aman. Bukan hal yang mudah menghadirkan air sehat untuk masyarakat.

Baca Juga :  Update Perkembangan Aliran Kepercayaan, Kejari Sumenep Gelar Rakor Pakem

“Sekarang istilahnya air aman. Surabaya sendiri adalah kota pertama yang 100 persen airnya layak. Secara jumlah jiwa dan SR atau sambungan rumah, merupakan tantangan yang berat. Harus membangun infrastruktur,” ungkapnya

Kalau listrik dan BBM masih ada subsidi. Tapi kalau air tidak ada subsidi,” imbuh Arief.

Arief menambahkan, infrastruktur mestinya adalah tanggung jawab negara. Penggantian pipa tahun lalu saja membutuhkan dana sebesar 3 trilliun. Surabaya 93% bergantung pada sungai. Normalnya 150 untuk Surabaya, tapi sekarang membutuhkan 200.

Contoh Singapura, ada pajak konservasi. Semakin banyak menggunakan air, maka akan membayar pajak semakin tinggi. Jadi orang akan berfikir lagi dalam menggunakan air sehari-hari.

“Semoga tujuan PDAM untuk meremajakan infrastruktur di Surabaya bisa terwujud. Kami tidak menjual air tapi menjual layanan. Sehingga ketika nanti ada kenaikan tarif, masyarakat bisa paham,” demikian Arief.

Loading

Penulis : Mif

Berita Terkait

OPINI, UPLAND 2025: Investasi Harapan atau Perang Kepentingan?
Konvensi Nasional SMSI 2025: Apresiasi untuk Polri yang Melayani dan Melindungi
Lomba Puisi dan Pidato Bung Karno Warnai Bulan Juni di Sumenep
Skandal Narkoba Jadi Pelajaran, FPK Tuntut PAW Transparan dan Kredibel
Gelombang Kegaduhan di Partai Nasdem Memuncak, Pembesar Nasdem Murka Penunjukan Akis Jasuli
Elpiji 3 Kg di Sapeken Tembus Rp29 Ribu, Warga Tagih Janji Subsidi Pemerintah
Kasus Chromebook Kemendikbud: Kejagung Cegah Tiga Eks Stafsus Nadiem Makarim
Gelombang Penolakan di Sumenep, Kader NasDem Desak Evaluasi SK Ketua DPD
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 06:38 WIB

OPINI, UPLAND 2025: Investasi Harapan atau Perang Kepentingan?

Kamis, 12 Juni 2025 - 10:07 WIB

Konvensi Nasional SMSI 2025: Apresiasi untuk Polri yang Melayani dan Melindungi

Rabu, 11 Juni 2025 - 13:03 WIB

Lomba Puisi dan Pidato Bung Karno Warnai Bulan Juni di Sumenep

Selasa, 10 Juni 2025 - 13:26 WIB

Gelombang Kegaduhan di Partai Nasdem Memuncak, Pembesar Nasdem Murka Penunjukan Akis Jasuli

Selasa, 10 Juni 2025 - 09:10 WIB

Elpiji 3 Kg di Sapeken Tembus Rp29 Ribu, Warga Tagih Janji Subsidi Pemerintah

Minggu, 8 Juni 2025 - 21:48 WIB

Kasus Chromebook Kemendikbud: Kejagung Cegah Tiga Eks Stafsus Nadiem Makarim

Minggu, 8 Juni 2025 - 15:05 WIB

Gelombang Penolakan di Sumenep, Kader NasDem Desak Evaluasi SK Ketua DPD

Sabtu, 7 Juni 2025 - 22:41 WIB

Penunjukan Kontroversial: NasDem Sumenep di Ujung Perpecahan

Berita Terbaru