JAKARTA, Nusainsider.com — Bakal calon presiden Anies Baswedan menyinggung sejumlah lembaga survei rajin merilis hasil elektabilitas calon presiden (capres), bahkan bisa hampir setiap minggu.
Anies lantas mempertanyakan tujuan dari mengungkap hasil survei dalam waktu yang berdekatan itu.
“Surveinya sering sekali sekarang ini. Jadi saya kadang-kadang mikir, ini survei memotret opini atau survei membentuk opini ya? Karena kok tiap minggu gitu ada,” ujar Anies di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).
Hasil sejumlah lembaga survei menempatkan tingkat elektabilitas Anies lebih kecil dibanding dua bakal capres lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Mengenai hal ini, Anies memilih untuk tidak memusingkannya.
Anies kemudian menyinggung hasil survei pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu juga kerap menempatkan dirinya di posisi ketiga, kalah dari Basuki Tjahaja Purnama maupun Agus Harimurti Yudhoyono. Namun saat itu, ia yang justru keluar sebagai pemenang.
“Jadi bagi kami ini adalah suatu perjalanan. Tentu harus kerja keras, tapi kami terbiasa dengan berada di posisi nomor tiga, dulu juga begitu,” katanya.
Menurut Anies hasil survei yang menempatkan dirinya di bawah Ganjar dan Prabowo justru harus dilihat sebagai pemicu untuk bekerja lebih keras lagi.
“Jadi saya melihat ini sebagai pemicu untuk kita bekerja lebih keras, menjangkau semua, dan mengajak untuk berkompetisi dalam rekam jejak, rekam gagasan, dan rekam karya,” jelasnya.
Berdasarkan hasil sejumlah survei, elektabilitas Anies berada di urutan ketiga sebagai bakal capres 2024.
Hasil survei Charta Politica yang dilakukan awal Mei misalnya. Elektabilitas tertinggi adalah Ganjar Pranowo dengan 34,6 persen. Diikuti Prabowo Subianto 28,1 persen, lalu Anies Baswedan 21,4 persen.
Hasil survei SMRC periode 30 April-7 Mei kurang lebih sama. Ganjar mendapat dukungan terbanyak 39,2 persen, disusul Prabowo 32,1 persen, dan Anies 19,7 persen.
Sementara dalam survei LSI Denny JA, elektabilitas Prabowo unggul dengan 33,9 persen. Diikuti Ganjar 31,9 persen dan Anies 20,8 persen.
Saat ini Anies telah diusung Partai Demokrat, NasDem dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Namun Anies belum menentukan cawapres yang akan mendampinginya.